Pesawat Tempur Sukhoi Terlibat Pertempuran di Langit Magetan

Selasa, 24 Maret 2020 - 07:19 WIB
Pesawat Tempur Sukhoi Terlibat Pertempuran di Langit Magetan
Penerbang tempur dari Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin Makasar, latihan pertempuran udara Dog Fight dan Beyond Visual Range (BVR) di Lanud Iswahjudi. Foto/Dok.Penerangan Lanud Iswahjudi
A A A
MAGETAN - Pesawat-pesawat tempur canggih Sukhoi SU-27/30 TNI AU, tertlibat pertempuran hebat di wilayah udara Kabupaten Magetan, Jatim. Mereka terlibat pertempuran udara Dog Fight, dan Beyond Visual Range (BVR).

Pertempuran udara tersebut, merupakan bagian dari latihan yang digelar Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin Makasar di Lanud Iswahjudi. Latihan yang bertajuk Advance Fighter Tactical Course (AFTC) ini, akan berlangsung selama tujuh minggu dan dipimpin langsung oleh Danskadron Udara 11, Letkol Pnb I Gusti Ngurah Sorga.

Gusti mengatarakan, AFTC dilatih oleh tiga instruktur penerbang dari TFASA ( Afrika selatan) yang telah berpengalaman pada berbagai jenis pesawat tempur.

"Tujuannya adalah melatih penerbang pesawat tempur Sukhoi SU-27/30 dalam melaksanakan pertempuran dari udara ke udara (Air to Air Combat), baik Dog Fight maupun BVR yang menggunakan rudal jarak pendek dan rudal jarak menengah," ujar lulusan terbaik Seskoau A-53 tahun 2016 ini.

Pesawat Tempur Sukhoi Terlibat Pertempuran di Langit Magetan


Lebih lanjut dia mengatakan, AFTC dilaksanakan dalam dua fase latihan, yakni Close Combat yang dikenal dengan istilah Dog Fight dan Beyond Visual Range (BVR).

Close Combat merupakan pertempuran jarak dekat, sementara BVR adalah pertempuran jarak jauh. Latihan Close Combat tersebut bisa dilaksanakan antara satu lawan satu pesawat dan dua lawan satu pesawat.

Kemudian BVR merupakan latihan pertempuran udara jarak jauh. Latihan BVR ini dilatihkan untuk memaksimalkan kemampuan persenjataan yang dimiliki oleh pesawat tempur Sukhoi SU-27/30, khususnya persenjataan rudal jarak menengah.

"Kita berlatih dalam memahami dan mempelajari taktik BVR dengan persenjataan yang dimiliki oleh pesawat tempur Sukhoi SU-27/30," ungkapnya.

Sebelum pelaksanaan AFTC, seluruh siswa melaksanakan Ground School selama satu minggu, kemudian dilanjutkan dengan terbang Familiarisasi dengan instruktur penerbang yang berasal dari TFASA (Afrika Selatan) tersebut, setelah itu baru melaksanakan fase latihan AFTC.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9585 seconds (0.1#10.140)