DPRD Blitar Minta 25 ASN yang Pulang Dari Bandung Dikarantina

Minggu, 22 Maret 2020 - 17:58 WIB
DPRD Blitar Minta 25 ASN yang Pulang Dari Bandung Dikarantina
Sebanyak 25 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Blitar, saat menjalani tes kesehatan. Foto/Dok.
A A A
BLITAR - DPRD Kota Blitar meminta pihak terkait untuk mengkarantina 25 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Blitar, yang baru saja pulang dari studi banding di Bandung, Jawa Barat.

(Baca juga: Keberanian Para 'Tentara Langit' di Garis Depan Melawan Corona )

Tanpa ada karantina khusus sebagai antisipasi penyebaran corona, keberadaan 25 orang dengan 24 di antaranya berstatus Orang Dengan Resiko (ODR) dan satu ODP (Orang Dalam Pengawasan), dinilai akan meresahkan warga.

"Hal itu (karantina) juga untuk mengurangi resiko penyebaran," ujar Totok Sugiarto, anggota DPRD Kota Blitar kepada wartawan, Minggu (22/3/2020).

Sebanyak 25 orang pegawai Disparbud Kota Blitar melakukan kunker ke Bandung, Jawa Barat, selama empat hari (16-20 Maret 2020). Di tengah merebaknya virus corona mereka tetap melaksanakan studi banding.

Himbauan social stancing yang dikeluarkan pemerintah pusat tidak diindahkan. Setiba di Kota Blitar, Jumat (20/3/2020), ke 25 orang itu langsung dibawa ke Puskesmas Kepanjen Kidul, untuk menjalani pemeriksaan medis.

Sebanyak 24 orang langsung dilekati status ODR. Hal itu mengingat sejak 2 Maret 2020, wilayah Bandung, Jawa Barat, ditetapkan kawasan dengan status siaga satu penyebaran virus Corona.

Sedangkan satu orang yang ditetapkan ODP karena saat diperiksa suhu tubuhnya naik dari 36 derajat menjadi 38 derajat celcius. Usai pemeriksaan semuanya dibolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Oleh petugas puskesmas mereka hanya dihimbau melakukan isolasi secara mandiri selama 14 hari ke depan. "Kami akan meminta penjelasan dinas kesehatan serta dinas terkait untuk dilakukannya karantina," tegas Totok.

Dengan dilakukannya karantina, sambung Totok, keresahan warga yang bertempat tinggal di sekitar mereka (25 orang) akan terkurangi. "Juga mengurangi resiko penyebaran jika ada yang positif tapi tidak diketahui," tambahnya.

Plt Wali Kota Blitar, Santoso meminta Dinas Kesehatan senantiasa mengawasi rombongan Disparbud yang baru pulang dari studi banding di Bandung, Jawa Barat. Terhadap ke 25 orang tersebut Santoso juga meminta mematuhi semua prosedur penanganan (Covid -19) yang diterapkan.

"Kita sudah meminta untuk terus melakukan pemantauan secara intensif. Mudah mudahan tidak ada yang terindikasi," ujarnya.

Sementara terkait tetap berangkatnya rombongan ke Bandung, Jabar, Kepala Disparbud Kota Blitar, Tri Iman Prasetyo mengatakan tidak berani membatalkan karena khawatir resiko administrasi dari akomodasi yang terlanjur disiapkan.

"Kalau misalnya kami batalkan secara pribadi, administrasi akan sulit di kami," ujar Tri Iman.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9031 seconds (0.1#10.140)