Keberanian Para 'Tentara Langit' di Garis Depan Melawan Corona

Minggu, 22 Maret 2020 - 14:46 WIB
Keberanian Para Tentara Langit di Garis Depan Melawan Corona
Para prajurit TNI AU dari Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh Malang, saat berada di Bandaran Pudong Shanghai, China, untuk mengangkut peralatan kesehatan. Foto/Dok.Letkol Pnb. Suryo Anggoro
A A A
Bandara Pudong Shanghai, China, mulai diguyur hujan lebat, pada Sabtu (22/3/2020) malam. Saat semua tim sedang bersiap untuk mengangkut berbagai jenis peralatan kesehatan.

(Baca juga: Hercules Skadron 32 ke China, Ambil Alat Penanganan Corona )

Hujan yang turun, tidak sedikitpun menyurutkan gerak cepat 18 prajurit TNI AU. Para "tentara langit" tersebut, terus bergerak di tengah hujan yang membasahi mereka.

Nafas yang tersengal, dan badan yang terus didera kelelahan, tak sedikitpun membuat mereka melangkah surut. Hujan dan tubuh yang lelah, di tengah ancaman wabah virus Corona jenis baru, Covid-19, tak mereka hiraukan.

Bendera Merah Putih, yang berkibar lembut di dalam pesawat angkut berat C-130 Hercules, membuat para "tentara langit" ini terus bekerja keras memasukkan muatan ke dalam pesawat, dan segera kembali ke tanah air.

"Siksaan" baju Alat Pelindung Diri (APD) yang pastinya semakin membakar tubuh mereka, sehingga keringat bercucuran dari tubuh-tubuh tegap terlatih. Mereka dengan cekatan menyelesaikan tugas, dan bersiap terbang kembali ke kampung halaman.

Keberanian Para 'Tentara Langit' di Garis Depan Melawan Corona


Berbagai "siksaan" dan ancaman Corona itu, bukannya membuat langkah itu surut, namun semakin membuat mereka bersemangat untuk menjawab panggilan ibu pertiwi. Ya, ibu pertiwi memanggil ketulusan dan keikhlasan pengabdian "darah-darah" penuh gelora itu.

Para "tentara langit" dari Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh Malang tersebut, mengemban tugas penting untuk terbang ke daratan China, dan membawa pulang berbagai jenis peralatan kesehatan untuk "berperang" melawan Corona yang kian mengganas.

Setelah menempuh penerbangan selama hampir 24 jam, untuk berangkat ke China, dan pulang kembali ke Indonesia, akhirnya 18 prajurit TNI AU bersama pesawat angkut berat C-130 Hercules bisa mendarat dengan selamat di Lanud Raden Sadjad Ranai, Natuna.

"Kami baru saja tiba kembali dari China, sekitar pukul 10.00 WIB. Sekarang kami istirahat di Lanud Raden Sadjad Ranai, Natuna. Semua juga harus menjalani sterilisasi, sesuai prosedur operasional yang telah ditetapkan," tegas Komandan Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Letkol Pnb. Suryo Anggoro.

Anggoro memimpin sendiri pasukannya, untuk tugas kemanusiaan dalam operasi militer bukan perang ini. Keyakinannya begitu kuat, dan tak sedikitpun merasa gentar untuk menjawab panggilan tugas dari ibu pertiwi.

"Saat ada pertintah penugasan tersebut, saya langsung menyatakan siap berangkat. Para prajurit di Skadron Udara 32 juga saya beri tahu tetang penugasan ini, dan mereka semuanya menyatakan siap berangkat untuk mengikuti misi ini," tegasnya.

Keberanian Para 'Tentara Langit' di Garis Depan Melawan Corona


Misi yang penuh resiko, berangkat ke wilayah yang baru saja disapu gelombang Corona. Tidak membuat mereka merasa ciut nyali. Keberanian mereka semakin menyala, saat mereka berangkat bersama menuju medan tugas.

Saat banyak orang disibukkan mencari keselamatannya sendiri, dengan membabi buta memborong kebutuhan pangan, peralatan pelindung diri seperti masker dan hand sanitaizer. Tetapi tidak bagi keluarga Skadron Udara 32 ini. Mereka mengambil resiko, demi keselamatan masyarakat Indonesia, dari ancaman Corona yang mematikan.

"Kami selalu berprinsip, saat semua tidak ada lagi yang bersedia menjalankannya. Maka, demi ibu pertiwi yang kita cintai ini, kami siap sedia berada di garis depan melaksanakan tugas kemanusiaan ini," ujar Anggoro.

Sebelum berangkat menjalankan tugas, Anggoro mengaku sempat mengumpulkan keluarganya untuk memberitahukan tugas kemanusiaan ini. "Prajurit saya, saya ajak bicara. Tentunya tidak mungkin keluarga saya tidak saya ajak bicara. Mereka semua bisa mengerti, dan mereka juga memahami seperti itu tugas TNI," tuturnya.

Perwira menengah TNI AU, yang juga sempat bertugas mengevakuasi para pengungsi di Papua, pada akhir tahun 2019 tersebut, berkeyakinan, ketika menjalankan tugas negara dengan baik, maka tidak perlu kawatir dengan anak istri di rumah, karena pasti ada yang memberi pertolongan. "Setidaknya, Gusti Allah yang akan mengurus mereka. Kita harus percaya itu," imbuhnya.

Saat ini, para "tentara langit" penjaga kedaulatan langit Nusantara itu, sudah berada di Lanud Raden Sadjad Ranai, Natuna. Kini mereka harus menyandang status Orang Dalam Pantauan (ODP), dan menjalani observasi selama 14 hari, karena baru saja mengunjungi wilayah yang terpapar virus Corona.

Proses observasi terhadap para kru pesawat angkut berat ini, menurut Anggoro akan dilaksanakan selama 14 hari di Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Mereka akan kembali terbang meninggalkan Natuna, pada Senin (23/3/2020) menuju Jakarta, baru ke Malang.

Keberanian Para 'Tentara Langit' di Garis Depan Melawan Corona


Sementara Danlanud Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kolonel Pnb. Fairlyanto yang dihubungi SINDOnews.com, memastikan pesawat angkut berat C-130 Hercules tersebut, mendarat dengan aman, sekitar pukul 09.25 WIB.

Setibanyak di Lanud Raden Sadjad, menurut Fairlyanto, pesawat beserta krunya langsung disterilkan dengan disemprot disinfektan. Pesawat bernomor A 1333 tersebut, telah melakukan perjalanan jauh dari Bandara Pudong Shanghai, Cina, dan sempat transit di Bandara Sanya, Hainan, China.

Fairlyanto mengungkapkan, saat ini pesawat beserta seluruh krunya diistirahatkan di Lanud Raden Sadjad. Seluruh muatan tidak diturunkan, namun telah disterilkan. Para kru diistirahatkan dan diperiksa kesehatannya.

"Setelah dipastikan kondisinya fit, para kru akan kembali menerbangkan pesawat menuju Jakarta, pada Senin (23/3/2020) pagi, untuk mengirimkan peralatan kesehatan, dan kembali ke home basenya di Lanud Abdulrachman Saleh Malang," terangnya.

(Baca juga: Malang Zona Merah Corona, Butuh Gerakan Bersama Menangkalnya )

Menurut keterangan Karo Humas Kemenhan, Brigjen TNI Totok Sugiharto dalam siaran pers tertulisnya, menyebutkan pesawat angkut berat TNI AU ini mengangkut sejumlah alat kesehatan dari China.

"Pengiriman pesawat ini, sesuai permintaan Menteri Pertahanan kepada Panglima TNI untuk memberikan dukungan pesawat terbang, dalam rangka pengambilan alat kesehatan yang berada di Shanghai," tuturnya.

Alat-alat kesehatan yang diambil di Shanghai, berupa Disposable Masks, n95 Masks, Protective Clothing, googles, gloves, shoe covers, infrared thermometer dan surgical caps.

"Alat kesehatan tersebut nantinya akan digunakan oleh tim medis Kemhan dan TNI untuk membantu Gugus Tugas Covid 19 dan para dokter dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyebaran Covid-19," terangnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4500 seconds (0.1#10.140)