Darurat Corona, Polres Malang Awasi Pasar dan Gudang

MALANG - Masyarakat diimbau tidak panik menghadapi darurat bencana non alam Covid-19. Termasuk, tidak melakukan aksi penimbunan dan aksi borong barang kebutuhan pokok.

(Baca juga: Cerita Cinta dan Keberanian Mereka di Garis Depan Melawan Corona )

Dikawatirkan, kepanikan akan memicu terjadinya aksi penimbunan dan aksi borong, sehingga kebutuhan pokok menjadi langka di pasaran. Mengantisipasi hal tersebut, Polres Malang melakukan pengawasan peredaran dan persediaan bahan pokok.

Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar turun langsung memimpin anggotanya mengawasi peredaran dan persediaan bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat di pasar-pasar tradisional, dan gudang.

"Pertama kami memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Kepanjen. Kondisi harga masih tergolong normal. Hanya gula pasir mengalami kenaikan yang masih dalam batas wajar. Yakni dari harga Rp12 ribu/kg, naik menjadi Rp16.500/kg," ungkapnya.

Dari pasar tradisional, Hendri langsung mengecek sejumlah gudang kebutuhan pokok masyarakat yang ada di kawasan Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Dibeberapa gudang yang dipantau, kebutuhan pokok utamanya beras masih aman.

"Persediaan beras masih aman. Tersedia melimpah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Harganya juga masih normal, sehingga masyarakat kami imbau tidak perlu kawatir," imbuhnya.

Imbauan agar masyarakat tidak panik dalam menghadapi darurat Covid-19 ini, juga disampaikan Kasubag Humas Polres Malang, Ipda Nining Husumawati, yang turut dalam kegiatan pemantauan pasar dan gudang.

"Dari hasil pemantauan pasar dan gudang yang dipimpin Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar, diketahui persediaan dan harga kebutuhan pokok masih normal. Masyarakat tidak boleh panik, namun tetap waspada dengan menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan," ungkapnya.