Pura-pura Salat, Ibu dan Anak Kuras Duit Kotak Amal Masjid

Selasa, 17 Maret 2020 - 19:16 WIB
Pura-pura Salat, Ibu dan Anak Kuras Duit Kotak Amal Masjid
Takmir Masjid Al Ikhlas di Jalan Raya RA Basuni, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, saat memeragakan aksi pencurian kotak amal yang dilakukan ibu dan anak.Foto/SINDOnews/Tritus Julan.
A A A
MOJOKERTO - Seorang ibu dan anaknya diamankan takmir Masjid Al Ikhlas, di Jalan Raya RA Basuni, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Keduanya nekat menguras kotak amal masjid setempat

Ibu dan anak pelaku pencurian itu diketahui berinisial Sl, 43, dan anaknya Sa, 12. Kepada warga, keduanya mengaku berasal dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Hanya saja, Sl tidak bisa menunjukan kartu identitas apapun saat ditangkap.

Takmir Masjid Al Ikhlas, Supriyanto, mengungkapkan, ibu dan anak pelaku pencurian itu diamankannya sekira pukul 05.45 WIB. Berawal dari rasa kecurigaannya lantaran besaran uang infaq yang ada di kotak amal sejak tiga pekan ini turun drastis. Padahal, kegiatan rutin selalu berjalan.

"Sejak bulan Februari lalu itu, infaq di masjid ini kok turun jumlahnya, setiap pekan saya buka kotak amal kok hanya tinggal sedikit. Tidak seperti biasanya. ," kata Supriyanto, Selasa (17/3/2020).

Lantaran curiga, pria berusia 61 tahun itu pun kemudian bercerita kepada beberapa jamaah dan pengurus masjid. Dari itu kemudian, salah satu jamaah bercerita, jika setiap pagi ada seorang perempuan dengan anak kecil yang datang ke Masjid Al Ikhlas.

"Waktu Pak Samsul Bahri bilang begitu, saya langsung ingat. Karena beberapa waktu lalu, ada perempuan dan anaknya yang datang ke sini. Dia minta ongkos, ngakunya kehabisan ongkos untuk pulang ke Jepara. Waktu itu langsung saya beri ongkos," jelasnya.

Menerima penjelasan tersebut, Supriyanto kemudian berinisiatif untuk melakukan pengintaian bersama seorang jamaah lainnya, Edi. Benar saja, sekira pukul 05.40 WIB, ada seorang wanita dan anak laki-laki datang ke Masjid Al Ikhlas dengan berjalan kaki.

Supriyanto dan Edi pun langsung bersembunyi. Edi berpura-pura pergi dari Masjid Al Ikhlas dengan mengendarai motornya. Sementara Supriyanto bersembunyi di sebelah masjid sembari mengawasi tingkah ibu dan anak terduga pelaku pencurian tersebut.

"Orangnya kemudian masuk ke masjid. Saat dia buka pintu saya kan bisa mendengar. Setelah masuk, saya lihat dia mengambil sebatang lidi yang disembunyikan di belakang etalase. Ternyata, sapu lidi itu sudah ada double tape," imbuhnya.

Selanjutnya, SL memasukan sapu lidi tersebut ke lubang kotak amal. Supriyanto yang mengetahui aksi wanita tersebut, lantas berupaya merekam dengan menggunakan kamera ponselnya. Sayangnya, saat itu Sl mengetahui keberadaan Supriyanto dan langsung berusaha pergi.

"Saat itu langsung saya cegah sama pak Edi. Awalnya saya tanya, dia mau ngapain. Ngakunya mau salat. Tapi setelah didesak sama pak Edi, akhirnya anaknya yang kecil itu mengaku kalau ibunya mengambil uang di kotak amal masjid," terang Supriyanto.

Dari pengakuan Sl, ia sudah tiga kali menguras isi kotak amal Masjid Al Ikhlas. Wanita paruh baya itu mengungkapkan, awalnya dia mengambil uang Rp500 ribu dari dalam kotak amal Masjid. Selanjutnya, Rp300 ribu dan yang terakhir Rp250 ribu.

"Ngakunya sudah tiga kali. Saya sendiri kurang tahu, sudah berapa kali dia ngambil. Tapi yang pasti sejak Februari kemarin, berkurang drastis isi uang kotak amal," papar pensiunan Pengadilan Negeri Mojokerto ini.

Kendati tertangkap basah, lanjut Supriyanto, namun kasus tersebut saat ini tidak bisa diproses hukum. Meskipun, ia sudah melaporkan hal itu ke polisi. Alasannya, saat peristiwa itu tidak ada alat bukti yang bisa digunakan untuk menjerat ibu dan anak pelaku pencurian itu.

"Sebenarnya sudah dilaporkan, tapi kurang bukti. Akhirnya, karena pertimbangan kemanusiaan, kami melepaskan keduanya. Kami juga meminta agar dia tidak mengulangi perbuatannya lagi," tanda Supriyanto.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.1012 seconds (0.1#10.140)