Mahasiswa Kedokteran Ubaya Juara 1 Kompetisi Anatomi Nasional

Senin, 09 Maret 2020 - 19:35 WIB
Mahasiswa Kedokteran Ubaya Juara 1 Kompetisi Anatomi Nasional
Ubaya mengukir prestasi di kompetisi anatomi tingkat nasional dengan membawa pulang medali, sertifikat, dan sejumlah uang. Foto/Ist.
A A A
SURABAYA - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) juara pertama kompetisi anatomi nasional 2020. Kompetisi AORTA (An Adventure Towards The Human Body) dengan konsep "An Amazing Anatomy Race".

Kegiatan ini diikuti oleh 30 tim dari mahasiswa pre-klinik Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia. Kompetisi ini rutin diselenggarakan setiap tahun oleh Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Unhas, pada 6-8 Maret 2020 di Unhas, Makassar.

Tim Ubaya peraih juara pertama dimenangkan oleh Tasya Fabiola Alim dan Marsellinus Yongke Djuhartono. Ubaya mengukir prestasi di kompetisi anatomi tingkat nasional dengan membawa pulang medali, sertifikat, dan sejumlah uang.

Predikat Most Valuable Player of AORTA 2020 juga diraih oleh Tasya Fabiola Alim. Mahasiswi asli Surabaya ini menyampaikan bahwa tim Ubaya berhasil lolos melewati dua babak kompetisi yaitu babak kualifikasi dan babak final. Setiap babak terdiri dari beberapa pos yang berisi soal kasus dan tantangan untuk peserta.

"Ada lima pos yang perlu dilewati agar lolos dan masuk dalam babak final. Masing-masing tim memiliki sembilan nyawa untuk menyelesaikan kompetisi dengan konsep amazing race. Seandainya satu tim tidak bisa menjawab kasus maka akan kehilangan satu nyawa dan kembali ke pos agar bisa masuk ke pos berikutnya. Jika ke sembilan nyawa hilang maka kita dianggap gagal dalam kompetisi. Kompetisi seperti ini memerlukan kerjasama tim yang bagus, kecepatan berpikir, dan ketepatan dalam menjawab kasus yang diberikan," jelas Tasya, sapaan akrab mahasiswi semester empat FK Ubaya ini.

Disamping itu, Marsellinus Yongke Djuhartono menambahkan bahwa dengan mengikuti kompetisi ini dirinya mendapatkan wawasan sekaligus pengalaman di luar kampus terkait bidang anatomi manusia. Alumnus SMAK Santa Maria Malang ini mengungkapkan bahwa anatomi manusia merupakan pondasi atau pelajaran dasar yang wajib dikuasai dan dipahami oleh seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran.

"Menurut saya tantangan atau bagian tersulit ada pada pos keempat. Peserta harus menyusun potongan gambar X-Ray dari tubuh seorang penderita. Setelah itu peserta diberikan soal-soal mengenai diagnosis dari penyakitnya dan menentukan tindakan seperti apa yang harus dilakukan untuk menangani kasus tersebut," ucap Yongke, sapaan akrab mahasiswa kelahiran Malang, 2 Juni 2000 ini.

Berbeda dengan Yongke, Tasya menjelaskan bahwa bagian tersulit ada pada pos kelima. Salah satu anggota dari tim harus menggambarkan organ atau struktur anggota manusia yang ada pada soal yang diberikan. Kemudian, peserta yang lain akan mendapatkan pertanyaan mengenai organ atau struktur anggota manusia yang telah digambar. Pada pos ini, tim Ubaya hanya memiliki durasi menggambar selama satu menit dan menjawab pertanyaan dengan waktu lima detik.

Melalui kompetisi ini, Yongke juga tertantang untuk mengukur kemampuan dan pengetahuannya mengenai klinis atau ilmu dasar yang berkaitan dengan anatomi manusia mulai dari embriologi atau janin, manusia dewasa hingga lanjut usia. Persiapan kompetisi dilakukan selama dua bulan dengan latihan intensif bersama dosen pembimbing.

Latihan dilakukan dengan membaca referensi buku klinis atau anatomi manusia dan praktikum di Laboratorium Anatomi FK Ubaya. Selain itu, pemahaman materi terkait anatomi manusia sekaligus ilmu dasar dan klinis yang mendukung seperti radiologi dan neurologi juga dipelajari dengan didampingi oleh dosen FK Ubaya dari bidang tersebut.

"Saya berharap agar FK Ubaya semakin dikenal keberadaannya serta memiliki potensi berupa prestasi yang mulai diperhitungkan di antara Fakultas Kedokteran di Indonesia. Dengan mengikuti kompetisi seperti ini, mahasiswa FK Ubaya yang relatif masih muda menjadi terlatih dan memiliki kepercayaan diri untuk bersaing dengan Fakultas Kedokteran lain yang lebih dahulu established. Semoga pencapaian ini menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk terus meraih prestasi di skala nasional," pungkas Risma Ikawaty, selaku Wakil Dekan I FK Ubaya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8455 seconds (0.1#10.140)