Kemenhub Berencana Aktifkan Kapal Ro-Ro Jakarta-Surabaya

Minggu, 21 Oktober 2018 - 13:59 WIB
Kemenhub Berencana Aktifkan Kapal Ro-Ro Jakarta-Surabaya
Kemenhub berencana aktifkan kapal Ro-Ro jurusan Jakarta-Surabaya. Saat ini kementerian masih menghitung biaya logistiknya. Foto/Dok
A A A
SURABAYA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana mengaktifkan jalur angkutan barang (kargo) Kapal Roll on-Roll off (Ro-Ro) dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Jakarta dan sebaliknya.

Hal ini bertujuan memaksimalkan arus logistik dari Jakarta ke Surabaya yang merupakan pintu masuk pasar Indonesia timur.

Menhub Budi Karya Sumadi usai pertemuan di Kantor Otoritas Bandar Udara Juanda, Sidoarjo, Sabtu (20/10/2018) sore mengatakan, kapal Ro-Ro diyakini bisa lebih kompetitif dibanding dengan angkutan logistik yang ada di darat.

Sebelum mengaktifkan Kapal Ro-Ro Jakarta - Surabaya diterapkan, pihaknya akan menghitung besaran biaya yang ada di pelabuhan di Jakarta dan di Surabaya. Kemudian besaran pajak yang dibebankan.

“Saya sudah menugaskan Kepala Dinas Perhubungan Jatim dan INSA (Indonesian National Shipowners' Association) ,serta pihak terkait, untuk mengklarifikasi struktur biaya,” katanya.

Budi menargetkan dalam tiga bulan klarifikasi mengenai biaya operasional Kapal Ro-Ro Jakarta - Surabaya sudah tuntas. Namun syaratnya, pengoperasian kapal ini harus lebih kompetitif.

Pihaknya berharap nantinya arus logistik yang dari Jakarta ke Surabaya menggunakan jalur laut. Sementara yang dari Jakarta ke Cirebon, dari Cirebon ke Demak atau Solo, itu tetap menggunakan jalan tol.

“Kami mendorong agar biaya logistik bisa terus ditekan. Turunya biaya logistik bakal menaikkan peringkat logistic perfomance index (LPI). Apalagi biaya logistik ini dipantau oleh internasional,” tandasnya.

Gubernur Jatim Soekarwo menyambut baik upaya Kemenhub memaksimalkan potensi transportasi laut di Jatim. Baik arus distribusi barang maupun angkutan penumpang. Upaya ini sangat cocok dengan kondisi Jatim yang memiliki banyak pelabuhan.

Dia berharap beberapa pelabuhan seperti Pelabuhan Jangkar dan Pelabuhan Panarukan di Situbondo perannya bisa dimaksimalkan. Ini sebagai alternatif pengiriman barang dari Jatim ke Pelabuhan Lembar di NTB tanpa melalui Bali.

“Ini penting dan menjadi satu langkah baik karena loading di Bali untuk truk kontainer sudah tidak mungkin karena mengganggu pariwisata,” katanya.

Sedangkan di Pelabuhan Jangkar, lanjut dia, memiliki sejarah besar. Pasalnya, mulai jaman dulu digunakan untuk distribusi barang dari Jatim ke Bali, atau ke Lombok.

Selain itu, dirinya juga menyambut baik upaya Kemenhub dalam menghitung efektifitas dan efisiensi sebuah pelabuhan. Bila biaya yang dikeluarkan suatu pelabuhan tinggi, maka akan ditawarkan pelabuhan lain yang lebih efisien, seperti Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) dan pelabuhan milik PT Maspion di Gresik.

”Terkait rencana pengoperasian kapal Ro-Ro dari Surabaya ke Jakarta, Menhub masih merundingkan masalah biaya. Jika hasil perhitungannya lebih cepat dibanding jalur darat, maka distribusi barang melalui kapal Ro-Ro menjadi lebih efisien,” tandasnya
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5828 seconds (0.1#10.140)