Hasil Survei: 76% Ingin Rijanto-Marheinis Kembali Pimpin Blitar

Minggu, 01 Maret 2020 - 21:08 WIB
Hasil Survei: 76% Ingin Rijanto-Marheinis Kembali Pimpin Blitar
Akademisi Universitas Islam Balitar (Unisba), memaparkan hasil survei pilkada Kabupaten Blitar yang digelar tahun 2020 ini. Foto/SINDOnews/Solichan Arif
A A A
BLITAR - Pasangan petahana atau incumbent Kabupaten Blitar, Rijanto-Marheinis Urip Widodo masih diinginkan masyarakat melanjutkan kepemimpinannya untuk periode 2021-2024.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Balitar (Unisba) dalam surveinya menyebut, sebanyak 76 persen responden menyatakan setuju Rijanto-Marheinis kembali memimpin Kabupaten Blitar.

"Sedangkan yang menyatakan tidak setuju 11 persen dan tidak tahu/tidak jawab 13 persen," ujar, Anam Miftakhul Huda, akademisi kampus Unisba kepada wartawan, Minggu (1/3/2020).

Survei LPPM Unisba menggunakan metode stratified multistage random sampling. Survei yang berlangsung 23-26 Februari 2020 itu melibatkan 492 responden dengan tingkat margin of error 5 persen. "Serta tingkat kepercayaan 95 persen," kata Anam menjelaskan.

Kuisoner yang berisi sembilan pertanyaan, ditambah 14 item turunan pertanyaan lain, secara tekhnis dilepas menyebar di 248 desa, 22 kecamatan. Di setiap desa petugas surveyor yang juga menerapkan metode wawancara hanya mengambil dua responden.

Menurut Anam, sesuai rumus yang dipakai, pengambilan dua responden per desa dengan memilih warga yang bertempat tinggal di dekat balai desa, telah mewakili sekaligus bisa dipertanggungjawabkan secara akademis.

"Masing masing desa dua responden. Kenapa yang dipilih warga di samping kiri kanan balai desa, karena mereka dianggap mengetahui adanya pilkada," ungkap Anam.

Dalam hasil survei 76 persen yang menginginkan pasangan Rijanto-Marheinis kembali memimpin Kabupaten Blitar, jumlah responden terbesar bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Srengat, Kademangan, Ponggok, Talun, dan Gandusari.

Sementara di kecamatan lain seperti Udanawu, Wonodadi, Nglegok, Panggungrejo, Binangun, Kesamben, Bakung, Wonotirto, Doko, Selopuro, Sanankulon, jumlah responden merata dan lebih rendah. Namun selisih angka itu tidak signifikan.

LPPM Unisba juga menyebut, dalam hasil survei 76 persen itu responden terbesar berlatar pendidikan SMA dan sederajat. Kemudian bekerja sebagai wiraswasta/pedagang, usia 36-50 tahun dan berjenis kelamin laki laki meski perbedaan dengan wanita tidak signifikan.

"Ada dua desa yang respondenya tidak mengisi kuisoner dan kita masukkan ke dalam margin error," jelas Anam.

Dalam kesempatan itu LPPM Unisba juga merilis hasil survei terhadap masing masing figur, baik sebagai bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Blitar 2021-2024. Anam menjelaskan, dari observasi yang dilakukan di masyarakat, LPPM Unisba telah mengerucutkan 14 nama.

Ke 14 nama itu adalah Rijanto, Marheinis Urip Widodo (Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar), Heri Romadlon (Ketua PAN Kabupaten Blitar), Abdul Aziz, Mak Rini (pengusaha), KH Masdain Rifai (Ketua PCNU Kabupaten Blitar), Guntur Wahono (Anggota DPRD Provinsi Jatim), Abdul Munib (Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar), Tatas Alisjahbana, Suswati, M Trijanto, Sugianto, dan Bagus Nico.

Dalam survei sebagai bakal calon bupati, nama Rijanto selaku petahana menempati urutan teratas atau 54 persen. Sedangkan urutan kedua ditempati Marheinis hanya 3 persen, Heri Romadlon 2 persen, Mak Rini 2 persen, Kang Azis 1 persen, KH Masdain Rifai 1 persen, dan Guntur Wahono 1 persen.

Nama selebihnya kosong alias tidak ada yang merespon. "Hasil survei sebagai figur bakal calon bupati, nama Pak Rijanto masih tertinggi," kata Anam. Sementara untuk hasil survei figur bakal calon wakil Bupati Blitar, nama Marheinis Urip Widodo yang tertinggi atau 36 persen.

Mereka yang menginginkan Rijanto sebagai bakal calon wakil bupati hanya 2 persen, Heri Romadlon 4 persen, Guntur Wahono 3 persen, Mak Rini dan Abdul Azis hanya 2 persen. "Untuk survei bakal calon wakil bupati, nama Pak Marheinis yang tertinggi," terangnya.

Selain menyurvei 14 nama, LPPM Unisba juga melakukan simulasi respon empat besar popularitas bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati. Ada empat nama yang disimulasikan saat ini, yakni Rijanto, Marheinis Urip Widodo, Mak Rini dan Heri Romadlon.

Hasilnya, Rijanto berada di urutan teratas dengan angka 38 persen, disusul Marheinis 34 persen, Mak Rini 18 persen dan Heri Romadlon 9 persen. "Namun tentunya semua ini masih bisa berubah, sesuai sirkusnya," katanya.

Anam menambahkan, survei opini publik dalam persiapan pilkada serentak 23 September 2020 sangat krusial untuk melegitimasi kepemimpinan lima tahun ke depan.

Pergerakan suara terhadap para kandidat juga bentuk kontrol politik untuk melahirkan pemimpin dari publik, disamping penjelasan kepuasan publik (job approval rating) kepada petahana atau incumbent perlu tidaknya peralihan kepemimpinan di daerah.

"Dan hasil survei juga bisa menjadi guiding untuk partai politik, pemerintah atau pihak pihak yang berkepentingan dengan pilkada," pungkas Anam.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.7977 seconds (0.1#10.140)