Gandeng Lembaga dari Belanda, Kadin Jatim Dampingi UKM Pertanian

Minggu, 01 Maret 2020 - 15:02 WIB
Gandeng Lembaga dari Belanda, Kadin Jatim Dampingi UKM Pertanian
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto.Foto/ist
A A A
SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) bersama lembaga nirlaba asal belanda, PUM Netherland Senior Expert pada bulan ini akan menggelar pendampingan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sektor pengolahan hasil pertanian.

Lokasi pendampingan akan dipusatkan di tiga zona, yaitu Surabaya dan sekitarnya, zona Banyuwangi serta zona Trenggalek dan sekitarnya. Penetapan ini dilakukan pasca tenaga PUM Netherland Senior Expert datang dan berkoordinasi dengan Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto.

"Waktu pelaksanaannya telah dikoordinasikan dengan PUM Netherland Senior Expert. Penentuan tiga zona bertujuan untuk mempermudah jangkauan UKM di wilayah tersebut," kata Adik, Minggu (1/3/2020).

Pendampingan di zona Surabaya dan sekitarnya akan dilaksanakan pada 8-20 Maret 2020 dan tanggal 31 Maret -11 April 2020. Di wilayah Banyuwangi sekitarnya akan hadir pada bulan Maret tanggal 21 sampai dengan tanggal 27 Maret 2020. Sedangkan di zona Trenggalek dan sekitarnya akan dilaksanakan pada tanggal 15 -20 Maret 2020.

"Dalam proses pendampingan, tenaga senior expert akan melihat dan mengevaluasi proses produksi, packaging atau pengemasan serta melihat manajemen administrasi dan keuangan UKM yang bersangkutan," imbuh Adik.

Selain itu, peserta juga diajari bagaimana membuka jejaring pasar luar negeri. Menurut Adik, pelaku UKM tidak perlu malu atas kekurangan. Sebab dengan mengetahui kekurangan, bisa memperbaikinya. Baik itu soal manajemen ataukah soal pengemasan. Tujuannya agar UKM Jatim makin mudah menembus pasar luar negeri.

"Kami serius dalam melakukan pendampingan UKM pengolahan hasil pertanian. Pendampingan ini juga dipastikan akan berdampak positif terhadap kinerja pertanian Jatim dan kesejahteraan petani," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Jatim Yapto Willy Sinatra mengatakan, ekspor makanan dan minuman (mamin) sebenarnya sangat potensial. Beberapa negara yang dinilai cukup menjanjikan adalah Afrika dan Eropa.

"Hanya saja, akibat adanya virus corona yang menjalar di sejumlah negara, maka ekspor mamin ikut terhambat, utamanya ekspor ke China yang selama ini memberikan kontribusi sangat besar," terangnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9582 seconds (0.1#10.140)