Menanti Aksi ‘Gila Pemain Generasi Z Persebaya

Jum'at, 28 Februari 2020 - 15:02 WIB
Menanti Aksi ‘Gila” Pemain Generasi Z Persebaya
Para pemain generasi z yang dimiliki Persebaya siap mewarnaik gelaran Liga 1.
A A A
SURABAYA - Laga perdana Liga 1 akan dimulai besok. Sorot mata para Bonek dan Bonita di Kota Pahlawan akan tertuju pada para pemain generasi Z yang dimiliki Persebaya Surabaya.

Ada tujuh pemain Tim Bajol Ijo yang lahir di tahun 2000-an. Mereka akan memberikan warna tersendiri bagi kedalaman tim yang dimiliki Pelatih Aji Santoso. Gaya permainan yang berbeda serta kecerdasan di lapangan hijau yang memantik rasa penasaran dari para supporter.

Deretan nama seperti kiper Ernando Ari Sutaryadi, fullback kanan Koko Ari Araya, stopper Rizky Ridho Ramadhani, gelandang kreatif Muhammad Kemaluddin, Zulfikar Akhmad Medianar Arifin dan Hambali Tolib, serta winger lincah Muhammad Supriadi akan ditunggu aksi “gilanya” di lapangan hijau.

Kehadiran mereka akan mewakili entitas baru generasi yang berbeda. Keuletan mereka layak untuk ditunggu, termasuk mental bertanding dan determinasinya di lapangan apakah bisa secepat mereka dalam memainkan smartphone yang mewakili generasi Z.

Barisan wonderkid tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk turun di laga pembuka Green Force yang akan meladeni Persik Kediri di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Sabtu, (29/2/2020).

Aji Santoso yang memiliki riwayat gemar memainkan pemain muda semasa menjadi pelatih telah membuktikan tajinya. Panggung bermain bagi generasi Z di tim Persebaya sudah dibuka lebar dan munculnya para pemain muda potensial dari Kota Pahlawan.

Stopper Rizky Ridho Ramadhani mengaku tak sabar untuk menjalani debut di Liga 1. Impian masa kecilnya yang menjadi kenyataan. Sebuah cita-cita dari tiap anak Surabaya yang ingin berlaga di panggung tertinggi belantika sepakbola nasional.

“Saya cukup antusias menyambut Liga 1. Kalau turun sebagai starter maupun pemain pengganti saya siap. Meski perasaan grogi pastinya ada,” kata Ridho.

Mantan pemain klub internal Persebaya, El Faza, ini tak mau membuang kesempatan yang hadir. Semua persiapan dilakukan, ia tak mau kesempatan ini hilang begitu saja karena hal-hal teknis.

“Seperti ketika saya pertama kali main bersama tim senior saat melawan Persis Solo, waktu pemanasan saya masih grogi. Tetapi waktu main, Alhamdulillah sudah tidak. Saya mikirnya di lapangan,” ungkapnya.

Fullback kanan Persebaya Koko Ari Araya juga merasakan hal yang sama. Bermain di hadapan ribuan supporter fanatik Persebaya adalah kebanggaan tersendiri. Ribuan orang bernyanyi, menyebut namanya dan ia bisa terus berlari di sepanjang laga.

Ia telah melakoni debut saat Persebaya menang 4-0 atas Bhayangkara FC di Stadion GBT pada 8 Desember lalu. Koko merasa perlu mempertebal mentalnya. “Ada perasaan itu, (tekanan mental) tapi ini sepak bola harus fokus. Coach Aji meminta saya lebih percaya diri tidak boleh malu,” kata pemain belakang yang kemarin dipanggil Timnas Indonesia ini.

Kehadiran pemain generasi Z ini tak hanya menjadi pelengkap. Mereka adalah bagian tim yang bisa menjaga nafas Persebaya untuk mengarungi kompetisi yang ketat di Indonesia dan Asia.

(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8398 seconds (0.1#10.140)