DMI Ngeluh Dana Hibah Hingga Air Bersih untuk Masjid

GRESIK - Momen audiensi dengan pimpinan DPRD Kabupaten Gresik, dijadikan pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) berkeluh kesah. Para wakil rakyat itu pun meresponsnya.

Keluhan pertama tentang bantuan hibah APBD 2020. Padahal, sebelumnya mendapatkan hibah Rp150 juta. Juga mengeluh tidak memiliki kantor. Bahkan, banyak masjid yang kesulitan air bersih. Apalagi, masjid di wilayah selatan tidak ada air jika musim kemarau.

DMI Gresik ingin ada program sumur untuk masjid. Bersinergi dengan program 1000 sumur dari Pemkab Gresik sangat diperlukan. "DMI ingin ada program sumur untuk masjid," kata Ketua DMI Gresik, Zainal Abidin didampingi pengurus lainnya saat di ruang pimpinan DPRD Gresik, Rabu (26/2/2020).

Menanggapi hal itu Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani menyebutkan jika hibah dana operasional untuk DMI Gresik tahun 2020 ini belum ada anggarannya. Meski demikian, pihaknya akan mengupayakan pada perubahan APBD 2020. "Jika tidak menyalahi aturan," ujar Gus Yani.

Senada sampaikan Wakil Ketua DPRD Gresik dr Asluchul Alif, bahwa legislatif berkomitmen mengalokasikan anggaran jika demi kepentingan umat. Terkait sinergi DMI dengan Pemkab Gresik, perlu koordinasi. Terutama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

"OPD sudah membuat programnya 1000 sumur di RKA. Kalau sumur bor minta diarahkan ke masjid, tergantung OPD. Karena sudah ada titik-titik untuk sumur," imbuhnya.

Pihaknya meminta pengurus DMI Gresik mengajukan usulan sumur masjid melalui pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD Kabupaten Gresik, yang menjadi usulan tahun 2021 nanti.

"Tapi jangan sampai pengurus DMI Gresik bermadakah dengan dana hibah," imbuh politisi Partai Gerindra tersebut.

Sementara Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gresik, Mujid Riduan meminta DMI Gresik untuk bersabar terkait hibah pembangunan kantor sendiri. "Karena tahun depan kami menganggarkan membangun kantor MUI," pungkasnya.