BMKG Sebut Suhu Kota Pahlawan Fenomenal dan Langka, Ada Apa?

Senin, 24 Februari 2020 - 17:09 WIB
BMKG Sebut Suhu Kota Pahlawan Fenomenal dan Langka, Ada Apa?
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati datang ke Kota Pahlawan untuk memberikan buku riwayat gempa bumi di Surabaya. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kaget ketika mengetahui suhu Kota Surabaya, kini bisa mengalami penurunan hingga dua derajat celcius. Kejadian seperti ini jarang terjadi di belahan dunia manapun.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menuturkan, pihaknya mengapresiasi turunnya suhu di Kota Surabaya. Saat di berbagai negara berlomba-lomba menekan suhunya supaya tidak naik hingga dua derajat celsius, di Surabaya fenomenanya malah terbalik, malah ada penurunan hingga dua derajat celsius.

"Ini sesuatu yang sangat fenomenal dan benar-benar langka apabila kita cari di belahan bumi mana pun. Sehingga ini perlu diapresiasi setinggi-tingginya," kata Dwikorita ketika datang ke kediaman Wali Kota Surabaya di Jalan Sedap Malam, Senin (24/2/2020).

Ia melanjutkan, fenomena di Surabaya ini sangat unik. Sebab, meskipun di Surabaya ada industri dan transportasi, tapi suhunya berhasil ditekan. Makanya, ia menyampaikan bahwa informasi semacam ini sangat perlu disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia.

"Harus banyak orang yang belajar dari sini. Ini penghargaan kepada Bu Wali yang telah sukses beradaptasi dalam mengatasi perubahan iklim global. Ternyata rahasianya sudah dibongkar juga tadi, yaitu penghijauan, penghijauan dan penghijauan," ujarnya.

Dwikorita menambahkan, salah satu tujuan datang ke Surabaya adalah untuk menyerahkan Buku Katalog Gempa Bumi kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Buku Katalog itu terdapat data gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia dari tahun 1800. "Dalam buku tersebut, gempa dimana saja sampai level kecamatan pun ada. Ini kita berikan kepada Bu Wali," katanya.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, suhu di Kota Surabaya, memang mengalami penurunan hingga dua derajat Celsius. Pada saat awal-awal menjabat Wali Kota Surabaya, suhu di Surabaya di kisaran 30-31 derajat celcius. Namun, banyaknya pembangunan ruang terbuka hijau, lambat laun suhunya semakin turun hingga 28-29 derajat celcius.

"RTH ini terus ditambah, sampai suatu saat nanti, suhu Surabaya bisa mencapai 22 derajat celcius," kata Risma

Presiden UCLG ASPAC ini juga mengakui akan terus menambah ruang terbuka hijau di Surabaya hingga mencapai 30 persen RTH untuk publik. Bagi dia, target itu sangat realistis mengingat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memanfaatkan lahan-lahan kosong dan sepadan sungai untuk dijadikan taman.

"Target kami memang 30 persen luas wilayah Surabaya terdiri dari RTH untuk publik, supaya terus turun suhunya," katanya.

Berdasarkan data hingga tahun 2018, luas RTH di Surabaya 7.290,53 hektar atau sama dengan 21,79 persen dari luas wilayah Kota Surabaya. Total tersebut terdiri dari luas RTH Makam sudah mencapai 283,53 hektar, RTH lapangan dan stadion 355,91 hektar, RTH telaga atau waduk atau bozem 192,06 hektar, RTH dari fasum dan fasos permukiman 205,50 hektar, RTH kawasan lindung 4.548,59 hektar, RTH hutan kota 55,81 hektar, RTH taman dan jalur hijau (JH) 1.649,10 hektar.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8229 seconds (0.1#10.140)