Potensi Surplus Jagung Jatim Hingga April Mencapai 1,6 Juta Ton

Senin, 24 Februari 2020 - 07:55 WIB
Potensi Surplus Jagung Jatim Hingga April Mencapai 1,6 Juta Ton
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (tengah) saat panen raya jagung bersama masyarakat Samin Bojonegoro.Foto/Humas Pemprov Jatim
A A A
BOJONEGORO -

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendorong agar produktivitas jagung terus meningkat. Jatim merupakan menjadi kontributor utama terhadap pasokan jagung nasional.

Di subround 1 tahun 2020 ini atau selama rentang bulan Januari hingga April mendatang, produksi jagung di Jatim diprediksi mencapai 2.465.390 ton.Dengan potensi konsumsi untuk pangan, pakan dan industri sebesar 840.908 ton pipilan kering jagung. Sehingga potensi surplus jagung pada subround I tahun 2020 mencapai 1.624.482 ton pipilan kering jagung. Sedangkan di tahun 2019 lalu, Jawa Timur juga surplus jagung 4.384.009 ton.

"Jagung merupakan salah satu komoditas andalan Jawa Timur. Maka kita terus mendorong produktivitas tanaman jagung kita. Terutama karena jagung ini adalah 50 persen komponen utama pakan ternak ayam," kata Khofifah saat panen raya jagung bersama masyarakat Samin Bojonegoro, Minggu (23/2/2020).

Panen raya itu dilakukan Khofifah di lahan Perhutani Petak 5 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi di Bojonegoro dengan didampingi Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Heru Tjahjono, Kepala Divisi Regional Perhutani Jatim Oman Suherman dan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah.

Orang nomor satu di Jatim ini mengatakan jenis jagung yang dipanen pada panen raya kali ini adalah jenis hibrida yang memang memiliki tingkat produktivitas tinggi.

Jagung di lahan tersebut merupakan tumpangsari tanaman kayu putih. Adapun jagung yang ditanam merupakan varietas jagung hibrida NK (75 persen) dan varietas jagung hibrida pioneer (25 persen). Harga jagung di lokasi berupa pipilan kering adalah Rp3.800 per kg dan bila berupa gelondong Rp2.000 per kg.

Untuk itu dalam rangka peningkatan produtifitas jagung, Khofifah secara khusus mengapresiasi Perhutani yang bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) serta Kelompok Tani Hutan (KTH). Menurutnya, dengan adanya kerjasama antara pihak-pihak tersebut akan dapat meningkatkan suplai jagung.

"Kerjasama di antara elemen-elemen LMDH, KTH juga berbagai kelompok masyarakat tani hutan dengan Perhutani penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani hutan tanpa mengganggu hutan lindung itu sendiri," jelas Khofifah.

Pada saat panen raya tersebut Gubernur Khofifah juga memberi bantuan berupa benih jagung hibrida untuk luasan 100 hektar di kawasan LMDH dan 100 unit alat olah tanah berupa cangkul. Ke depan, Khofifah berharap kerjasama yang melibatkan LMDH, KTH di berbagai daerah bisa terus dikembangkan.

"Sebab kegiatan ini bisa mendorong potensi ekspor Jawa Timur. Seperti yang dilakukan Perhutani di Ngajuk. Dimana mereka menggandeng LMDH untuk penanaman porang," tandasnya.

(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5289 seconds (0.1#10.140)