Ribuan Suporter Diangkut Truk Yonif 511, Blitar Dipastikan Aman

Selasa, 18 Februari 2020 - 21:59 WIB
Ribuan Suporter Diangkut Truk Yonif 511, Blitar Dipastikan Aman
Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M Sinambela.Foto/SINDONews/Solichan Arif
A A A
BLITAR - Sebanyak empat unit truk milik batalyon Infanteri (Yonif) 511 Badak Hitam digunakan untuk mengevakuasi suporter kesebelasan Persebaya Surabaya keluar dari wilayah Blitar Raya.

Usai menghadiri laga semifinal Persebaya Surabaya melawan Arema FC di stadion Supriyadi Kota Blitar Selasa (18/2) petang, dengan pengawalan ketat ribuan bonekmania diantar menuju Surabaya.

Dalam pertandingan merebutkan Piala Gubernur Jatim itu kepolisian memperkirakan lebih dari 2.000 pendukung kesebelasan Persebaya Surabaya dan Arema FC berada di wilayah Kota Blitar.

"Tadinya mereka (bonekmania) naik kereta, ini langsung kita antarkan ke Surabaya, "ujar Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M Sinambela kepada wartawan. Sementara suporter Aremania dikawal menuju terminal Kota Blitar.

Untuk Aremania yang berasal dari wilayah Kabupaten Blitar dan Tulungagung, petugas mengawal hingga ke tempat tujuan. Menurut Leonard Sinambela tidak semua Aremania berasal dari Malang. Tidak sedikit yang datang dari Kanigoro Kabupaten Blitar dan Tulungagung.

"Ada petugas dari Kabupaten Malang dan Tulungagung yang mengawal mereka sampai pulang, "paparnya. Leonard mengakui bentrokan antara Bonekmania dengan Aremania terjadi sebelum pertandingan dimulai.

Insiden pertama terjadi di jalan Kapuas, Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjen Kidul Kota Blitar. Massa pendukung kesebelasan yang sudah dilokalisir di tempat terpisah, yakni Aremania di PIPP dan Bonekmania di utara stadion ternyata masih juga bertemu.

"Ada insiden kecil pada pukul 14.00 Wib di jalan Kapuas, "kata Leonard Sinambela. Bentrokan yang semula berlangsung di sepanjang jalan Kapuas, meluas di area persawahan dan sekitar patung ikan koi kawasan jalan Ciliwung yang juga masih wilayah Kelurahan Bendo.

Adu fisik mengakibatkan dua suporter bonekmania terluka, dimana satu orang patah kaki dan lainnya mengalami luka di kepala akibat lemparan benda keras yang diduga batu. "Keduanya dibawa ke rumah sakit, "paparnya.

Seiring hujan yang terus mengguyur di sepanjang pertandingan di dalam stadion, bentrokan antar suporter terus berlanjut. Bahkan aparat kepolisian sempat beberapa kali melepaskan tembakan gas air mata.

Dalam chaos itu empat unit sepeda motor dibakar. Bagaimana kronologis pembakaran bisa terjadi kepolisian masih melakukan penyelidikan. Saat ini kata Leonard pihaknya belum mengetahui siapa pemilik kendaraan, apakah Aremania atau Bonekmania.

"Kita belum mengetahui siapa pemilik kendaraan (sepeda motor). Hanya empat motor, tidak ada mobil, "katanya. Dalam insiden kerusuhan antar suporter itu Leonard Sinambela juga memastikan tidak ada korban jiwa. Begitu juga dengan fasilitas umum yang dirusak, penjarahan oleh suporter di toko toko dan warung, termasuk adanya petugas yang terluka, ia menegaskan tidak ada.

"Dipastikan tidak ada korban jiwa, "tegasnya. Dalam kesempatan itu Leonard Sinambela juga menegaskan, dengan dipulangkanya seluruh Bonekmania dan Aremania, ia memastikan wilayah Kota Blitar malam ini telah aman.

"Saya pastikan wilayah Blitar malam ini telah aman, "pungkasnya. Seperti diketahui dalam laga semifinal tanpa penonton itu kesebelasan Persebaya Surabaya berhasil mengungguli Arema FC dengan skor akhir 4-2.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9015 seconds (0.1#10.140)