Petrokimia Gresik Sukses Kembangkan Demplot Padi Unggul

Selasa, 11 Februari 2020 - 23:02 WIB
Petrokimia Gresik Sukses Kembangkan Demplot Padi Unggul
Dirut PG Rahmad Pribadi bersama Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi saat panen raya padi bibit unggul triskasi, Selasa (11/2/2020). Foto/SINDOnews/Ashadi Iksan
A A A
GRESIK - Petrokimia Gresik berhasil melakukan ujicoba demplot padi unggul. Ujicoba di Desa Lalosabila, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe itu berhasil dipanen.

Hasilnya, lahan yang dipakai ujicoba seluas 5 hektar. Satu hektarnya mampu menghasilkan padi 7-8 ton. Bahkan, lebih tinggi 2-3 ton per hektar dari rata-rata panen padi di Indonesia.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi menyatakan, panen padi ini merupakan awal dari sebuah kerja sama yang lebih besar. Kolaborasi iniberawal dari kesamaan visi di antara pihak-pihak yang terlibat untuk ingin mendukung dan mewujudkanproduktivitas pertanian yang tinggi dan berkelanjutan.

"Secara bertahap kami akan kembali melakukan demplot di lahansawah totalseluas1.000 hektarpada tahun ini," jelas Rahmad, Selasa (11/2/2020) lewat rilisnya.

Tahap pertama, lanjut Rahmad, akan dilakukan pada areal sawah seluas 300hektar di Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sultra. Penanaman akan dimulai pada tanggal 15 Februari 2020.

"Untuk kerjasama ini, kami akan mendukungmelaluiprodukpupukterbarukami, yaituNPK PetroNitrat, dengan dosis 200 kg per hektar. Pemupukannya sendiri akan dilakukan pada awal Maret 2020 mendatang," ujar dia.

NPK Petro Nitrat adalah pupuk NPK 16-16-16 yang bisa diaplikasikan pada tanaman pangan dan hortikultura. Produk ini dirilis pada tahun 2018 dan telah melewati uji coba pada berbagai tanamandi berbagai daerah.Uji coba inidilakukan secara mandiri maupun bekerjasama dengan pihak independen, khususnya BPTP di berbagai provinsi.

"Hasilnya, NPK PetroNitratberhasil meningkatkan hasil dan kualitas panenberbagai jenis tanamandi berbagai lokasi," katanya.

Selain NPK Petro Nitrat, kolaborasi inijuga didukung olehbenih unggulTrisaktimilik Tiphone Mobile Indonesia. Benih padi ini bisa dipanen dalam waktu 70-75 hari setelah tanam, jauh lebih cepat dibandingkan rata-rata benih padi lainnya yang pada umumnya panen mencapai 95-110 hari setelah tanam.

Untuk teknis aplikasi produk, dosis pupuk NPK Petro Nitrat adalah 200 kg per hektar (3x aplikasi) dan benih padi unggul Trisakti 25 kg per hektar.

Petrokimia Gresik, lanjut Rahmad, berharap agar kolaborasi ini dapat mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas padidi Indonesia,khususnya di luar Jawa.

Kolaborasi inipun, lanjutnya,sangat sejalan dengan arah bisnis Petrokimia Gresik yangsaat ini ingin mewujudkan dirinya sebagai perusahaansolusi agroindustri untukpertanian berkelanjutan, sekaligussebagai bentuk penguatan pasar pupuk sektor komersil (non-subsidi).

"Memang saat ini kami sedangmenjalankanprogram Transformasi Bisnis yang salah satu upayanya adalah meningkatkan kapasitas produk komersil. Harapannya, Petrokimia Gresik bisa bersaing di pasar bebas dan siap menghadapi wacana pengalihan subsidi pupuk oleh pemerintah," tandasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8188 seconds (0.1#10.140)