Triwulan I 2020, Optimisme Konsumen di Jatim Diprediksi Menurun

Senin, 10 Februari 2020 - 10:11 WIB
Triwulan I 2020, Optimisme Konsumen di Jatim Diprediksi Menurun
ITK Jatim di triwulan I 2020 diperkirakan sebesar 107,47 atau turun dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 108,29.Foto/dok
A A A
SURABAYA - Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Jawa Timur (Jatim) pada triwulan IV 2019 tercatat sebesar 108,29. Ini menggambarkan kondisi ekonomi konsumen membaik dibanding triwulan III 2019, di bawah 100.

Namun ITK Jatim di triwulan I 2020 diperkirakan sebesar 107,47 atau turun dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 108,29.

Penurunan optimisme konsumen dibanding triwulan sebelumnya lebih banyak disebabkan pesimisnya terhadap pembelian barang tahan lama. Diketahui, ITK di atas 100 mencerminkan optimisme konsumen. Sebaliknya indeks di bawah 100 artinya pesimis.

“Pada triwulan I 2020, ITK Jatim diperkirakan masih di atas 100 (optimistis), mencapai 107,47,” kata Kepala Bidang Nerwilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Khaerul Agus, Senin (10/2/2020).

Beberapa momentum pada periode Oktober-Desember 2019 mempengaruhi optimisme konsumen, yaitu perayaan Natal, Maulud Nabi Muhammad, Malam Tahun Baru, dan Liburan Sekolah. Meskipun ITK masih di bawah triwulan sebelumnya (108,29) namun Indeks Pendapatan Mendatang di triwulan I 2020 diperkirakan melebihi triwulan IV 2019. Yakni dari 110,88 menjadi 116,09.

“Fenomena ini ditengarai disebabkan subsidi pemerintah yang rencananya akan dicairkan sekitar awal bulan Januari 2020,” ujar Agus.

Menteri Keuangan juga berkomitmen pada kuartal I 2020 akan mencairkan bantuan sosial (bansos) supaya ekonomi dalam negeri bisa tumbuh. Pencairan akan dilakukan pada Januari atau kuartal I 2020. Bansos yang akan dicairkan tersebut berbentuk Program Keluarga Harapan (PKH), Beras Sejahtera, dan Dana Desa. Percepatan pencairan dilakukan sesuai dengan Instruksi Presiden.

Perkiraan meningkatnya pendapatan pada awal tahun 2020 ternyata tidak membuat optimisme konsumen untuk belanja barang tahan lama. Kenyataannya indeks variabel tersebut berada pada level 92,43. “Hal ini menunjukkan, pencairan bansos sebagian besar digunakan masyarakat untuk keperluan pokok (belanja kebutuhan makanan dan pendidikan),” papar Agus.

Data BPS Jatim juga menunjukkan, perkiraan ITK triwulan I 2020 Jatim menempati posisi kedua di antara provinsi lain di Pulau Jawa. Provinsi Banten pada posisi pertama (114,85), Provinsi DI Yogyakarta posisi ketiga (106,77), Jawa Tengah keempat (103,24), Provinsi DKI Jakarta pada posisi kelima (102,44). Sedangkan posisi terakhir diduduki Provinsi Jawa Barat (102,36).
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1351 seconds (0.1#10.140)