Polisi Siap Kawal Pemulangan 600 WNI Mantan Anggota ISIS
A
A
A
JAKARTA - Rencana pemulangan sebanyak 600 WNI yang pernah terlibat dalam gerakan ISIS di Timur Tengah, ke Indonesia, akan mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Argo Yuwono mengatakan, polisi belum menerima informasi lebih lanjut terkait kapan pastinya ratusan WNI itu bakal dipulangkan ke Indonesia. Sejauh ini, polisi masih dalam batas koordinasi dengan pihak terkait tentang hal itu.
"Kita mendukung pemerintah dan secara teknisnya kita masih menunggu informasi dan kejelasan data. Kita masih dalam batas koordinasi," katanya pada wartawan, Selasa (4/2/2020).
Menurutnya, polisi mendukung langkah pemerintah terkait hal itu dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait, seperti BNPT. Polisi pun bakal memberikan masukan pada pihak terkait tentang rencana pemulangan ratusan WNI itu.
Polisi saat ini masih menantikan adanya rapat secara teknis tentang hal itu guna memberikan sejumlah masukan. "Tentunya kan dalam kegiatan tersebut tak hanya polisi saja yang ada. Ada beberapa stakeholder yang berkaitan dan kita dalam rapat-rapat teknis pun akan memberikan masukan berkaitan hal tersebut," tuturnya.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Argo Yuwono mengatakan, polisi belum menerima informasi lebih lanjut terkait kapan pastinya ratusan WNI itu bakal dipulangkan ke Indonesia. Sejauh ini, polisi masih dalam batas koordinasi dengan pihak terkait tentang hal itu.
"Kita mendukung pemerintah dan secara teknisnya kita masih menunggu informasi dan kejelasan data. Kita masih dalam batas koordinasi," katanya pada wartawan, Selasa (4/2/2020).
Menurutnya, polisi mendukung langkah pemerintah terkait hal itu dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait, seperti BNPT. Polisi pun bakal memberikan masukan pada pihak terkait tentang rencana pemulangan ratusan WNI itu.
Polisi saat ini masih menantikan adanya rapat secara teknis tentang hal itu guna memberikan sejumlah masukan. "Tentunya kan dalam kegiatan tersebut tak hanya polisi saja yang ada. Ada beberapa stakeholder yang berkaitan dan kita dalam rapat-rapat teknis pun akan memberikan masukan berkaitan hal tersebut," tuturnya.
(eyt)