21 Orang Tewas Akibat Gempa di Turki, Tiga WNI Selamat

Sabtu, 25 Januari 2020 - 17:01 WIB
21 Orang Tewas Akibat Gempa di Turki, Tiga WNI Selamat
Orang-orang berdiri di luar sebuah gedung yang runtuh setelah gempa bumi di provinsi Elazig, Turki, 24 Januari 2020. Foto/Demiroren News Agency (DHA) via REUTERS
A A A
ELAZIG - Gempa bumi dahsyat yang melanda Elazig, Turki timur, Jumat malam. Bencana ini dilaporkan menewaskan 21 orang dan meruntuhkan banyak bangunan di kota-kota yang dekat dengan pusat gempa. Tiga warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Elazig dikabarkan selamat.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara, dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.com, Sabtu (25/1/2020), mengatakan gempa bumi magnitudo 6,8 pada kedalaman sekitar 6,7 km terjadi di wilayah Elazig. Wilayah timur Turki itu dekat perbatasan dengan Armenia, Irak, Suriah dan Iran.

"Getaran berlangsung sekitar 15 detik dan menghancurkan sebagian gedung di sekitar episentrum," kata KBRI Ankara.

Pihak kedutaan, mengutip keterangan awal otoritas bencana Turki (AFAD), mengatakan sejauh ini ada sekitar 553 korban luka dan 18 orang meninggal dunia. Beberapa jam kemudian, AFAD merevisi jumlah korban meninggal bertambah menjadi 21 orang.

Melalui Anggota Satgas Perlindungan WNI yang ada sekitar area gempa di Elazig diketahui terdapat tiga WNI, yakni seorang mahasiswa dan dua WNI yang menikah dengan warga setempat.

"KBRI telah berhasil kontak dengan salah satu dari mereka dan memperoleh informasi bahwa ketiganya dalam kondisi selamat," kata KBRI Ankara. Kedutaan terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan otoritas terkait setempat.

Menurut data KBRI Ankara, diperkirakan terdapat sekitar 3.300 WNI di Turki. Sebagian besar adalah mahasiswa atau pelajar dan Spa therapist yang bekerja di industri pariwisata Turki.

Sementara itu, lembaga penyiaran negara setempat, TRT, memperlihatkan rekaman video tentang lusinan pekerja penyelamat pada dini hari menggunakan sekop menggali bangunan yang sebagian runtuh di Elazig. Jendela-jendela dan balkon bangunan terlihat hancur.

Tim penyelamat bekerja dengan tangan, bor, dan penggali mekanis untuk menghilangkan batu bata dan plester dari reruntuhan di provinsi yang suhu semalam turun menjadi minus 8 derajat Celcius.
"Rumah kami runtuh...kami tidak bisa masuk ke dalamnya," kata seorang lelaki berusia 32 tahun dari kota Sivrice, wilayah pusat gempa.

“Di desa kami beberapa orang kehilangan nyawa. Saya berharap Tuhan akan menolong kami," kata pria yang hanya memberi nama depannya, Sinasi. "Hewan-hewan kami mati. Keluarga kami berkumpul di sekitar api untuk bermalam, ditutupi dengan selimut," imbuh Sinasi ketika ia dan seorang kerabat mencoba menghangatkan diri dengan api kecil.

Media pemerintah di Suriah dan Iran melaporkan gempa di Turki terasa di negara-negara tersebut. Media lokal di Lebanon melaorkan kota-kota Beirut dan Tripoli juga merasakan gempa.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3203 seconds (0.1#10.140)