Kasadaran Masyarakat di Indonesia untuk Berasuransi Masih Rendah

Rabu, 15 Januari 2020 - 17:55 WIB
Kasadaran Masyarakat di Indonesia untuk Berasuransi Masih Rendah
Manulife Indonesia meresmikan kantor pemasaran terbaru di gedung Pakuwon Tower Lantai 9, Tunjungan Plaza Surabaya, Rabu (15/1/2020). Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Kesadaran berasuransi di masyarakat Indonesia masih rendah. Padahal manfaat asuransi sangat besar, yaitu mencegah kerugian yang lebih besar saat ada musibah.

Chief Agency Officer Manulife Indonesia, Jeffrey Kie menyebut, baru 6 persen dari seluruh masyarakat Indonesia memanfaatkan asuransi. Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya pentrasi asuransi itu, salah satunya yakni anggapan bahwa asuransi berarti biaya bagi sebagian orang.

"Ini harus kita rubah pola pikirnya, bahwa asuransi bukan biaya tapi asuransi adalah sesuatu yang harus kita anggarkan untuk mencegah hal-hal atau kerugian yang lebih besar. Ini yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama, baik swasta maupun pemerintah," ujarnya.

Tapi dengan berjalannya waktu, kata dia, edukasi yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta termasuk Manulife, sangat membantu untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya asuransi. Apalagi saat ini asuransi sudah mulai jadi bagian dari gaya hidup. Rumah sakit misalnya, sudah biasa menyakan setiap calon pasien apakah pakai asuransi atau bayar sendiri.

"Mudah-mudahan kedepannya ini bisa meningkatkan minat dan kesadaran masyarakat Indonesia untuk mau membeli dan memiliki asuransi sendiri," katanya disela-sela peresmian Kantor Pemasaran Baru Manulife Surabaya, Rabu (15/1/2020).

Kasadaran Masyarakat di Indonesia untuk Berasuransi Masih Rendah


Jeffrey mengatakan, peresmian kantor baru yang letaknya sangat strategis, di gedung Pakuwon Tower Lantai 9, Tunjungan Plaza Surabaya ini bertujuan untuk memudahkan nasabah maupun agen-agen Manulife yang datang kekantor jika ada urusan dengan Manulife.

"Agen-agen dan customer mudah menjangkau ketika mau berurusan dengan Manulife. Saat mereka nge-mal, mereka juga bisa sekalian mampir mengurus asuransi dan juga tidak perlu pergi ke tempat berbeda di saat jalanan macet," kata dia.

Ia menegaskan, bahwa Manulife tidak memiliki target peningkatan secara khusus terkait kantor terbarunya. Hanya saja, pihaknya meyakini dengan pelayanan yang mudah dan terjangkau maka otomatis dapat menarik nasabah maupun calon nasabah.

"Kami mau memberi customer yang terbaik. Kalau mereka punya experience bagus, otomatis kan ada peningkatan kinerja premi," tegasnya.

Sebagai wujud komitmen pada lebih dari 2,5 juta nasabah, Manulife Indonesia telah membayarkan klaim sebesar Rp5,3 triliun per November 2019 atau setara dengan RP15 miliar per hari, atau Rp608 juta per jam. Manulife Indonesia memiliki lebih dari 7000 agen profesional yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

"Sementara untuk wilayah Surabaya, kami telah membayarkan klaim sebesar Rp94,5 miliar atau setara dengan Rp283 juta atau Rp11,8 juta setiap jamnya per November 2019," tandasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8606 seconds (0.1#10.140)