Ini 6 Kiat Mahathir Ingin Jadikan Malaysia Negara Maju

Sabtu, 05 Oktober 2019 - 16:18 WIB
Ini 6 Kiat Mahathir Ingin Jadikan Malaysia Negara Maju
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad meluncurkan Wawasan Kemakmuran Bersama 2030. Foto/Free Malaysia Today
A A A
KUALALUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, 94 tahun, masih memiliki pemikiran segar untuk menjadi Malaysia negara maju.

Kematangan sebagai pemimpin, Mahathir ingin Malaysia mengganti persneling untuk fokus mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi.

Mahathir ingin pendapatan masyarakat negaranya meningkat dengan mencari sumber pendapatan baru yang tidak bergantung pada hasil minyak.

Melansir dari Bloomberg, Sabtu (5/10/2019), Mahathir Mohamad meluncurkan sejumlah jurus untuk menjadikan Malaysia sebagai negara maju. Dengan cara meningkatkan standar hidup semua warga Malaysia, memastikan upah mengikuti produktivitas, dan tidak bergantung pada pekerja asing.

Rencana ini, kata Mahathir, merupakan kelanjutan dari masa jabatannya sebagai perdana menteri 1981-2003. Mahathir mengatakan strategi prioritas itu sebagai Wawasan Kemakmuran Bersama 2030 (WKB2030) yang dapat menjadikan Malaysia sebagai Macan Asia yang baru, dengan memberikan standar kehidupan yang layak pada semua warga negara pada tahun 2030.

"Ini akan membuat Malaysia mendapatkan kembali kepercayaan pasar dan inovestor. Ini akan menempatkan Malaysia sebagai Macan Asia baru," tandasnya seperti dilansir Kantor Berita Malaysia, Bernama, Sabtu (5/10/2019).

Mahathir mengatakan, WKB2030 sebagai hadiah untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang, yang diharap bisa membawa pertumbuhan ekonomi lebih adil.

Menurut Mahathir, ekonomi di Asia Tenggara memang mengalami pertumbuhan cepat dalam puluhan tahun ini. Tetapi gagal dalam mempersempit kensenjangan sosial. Kesenjangan antara orang kaya dan miskin di Malaysia mencapai 20%, melebar lima kali lipat dari tahun 1989 hingga 2016.

Pengembangan ekonomi infklusif menjadi fokus utama Mahathir dalam menghadapi masa jabatan kedua kali. Kemerosotan ekspor komoditas dan meningkatnya frustasi masyarakat karena kenaikan biaya hidup bisa mengikis kepercayaan terhadap pemerintah, seperti jajak pendapat publik baru-baru ini.

Pembangunan inklusif yaitu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi harus dapat memberikan kontribusi bagi pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan. Dan dilakukan secara berkesinambungan. Wawasan Kemakmuran Bersama 2030 akan dimulai pada tahun 2021, dimana anggaran ini akan diajukan pada minggu depan.

Berikut strategi Mahathir Mohamad dalam Wawasan Kemakmuran Bersama 2030:

Ekosistem bisnis:
Menargetkan usaha kecil dan menengah berkontribusi 50% terhadap PDB. Dan UKM Malaysia bisa menyumbang 581 miliar ringgit atau USD139 miliar.

Pertumbuhan ekonomi:
Meningkatkan kontribusi teknologi tinggi hingga 50% di sektor manufaktur dan 30% di sektor jasa.
Pengembangan sektor-sektor baru, termasuk keuangan syariah, energi terbarukan, ekonomi hijau dan komoditas.

Pengembangan sumber daya manusia:
Memastikan setiap program di universitas memiliki link and match bagi kebutuhan industri. Menargetkan 35% tenaga kerja memiliki ketrampilan tinggi.

Pasar tenaga kerja:
Memastikan kenaikan upah setiap tahun dan kenaikan upah harus sejalan dengan tingkat produktivitas. Mengurangi ketergantungan terhadap tenaga kerja asing, dan melarang diskriminasi berdasarkan usia, jenis kelamin, etnis, dan agama.

Pembangunan regional:
Mengintegrasikan sistem transportasi publik antara daerah perkotaan dengan pedesaan. Menargetkan membangun 10 perusahaan di setiap negara bagian dan memotong perbedaan upah antara satu negara bagian dengan negara bagian lainnya.

Pembangunan dan kesejahteraan sosial:
Meningkatkan persatuan dan kerukunan nasional, integritas dalam anti korupsi, pembangunan kesehatan masyarakat, perubahan iklim dan lingkungan. Mengembangkan indeks untuk mengukur tingkat kemiskinan.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0806 seconds (0.1#10.140)