Kopi Punya Cerita, di Antara Eksotika dan Kerinduan

Kopi, telah menjadi sahabat dalam perjalanan setiap hari. Mulai terbangun dari lelapnya mimpi di saat fajar mulai hadir dari timur, hingga malam menjemput pagi.

Harum aroma kopi, selalu hadir di antara kesibukan aktivitas harian. Mulai dari padatnya rapat di ruang kerja, hingga malam saat bersama sahabat berbagi cerita mengisi malam.

Berawal dari secangkir kopi, banyak cerita kehidupan terucap. Bahkan dengan kopi, seseorang juga mengungkap kisah bahagia hingga pilu pada sebuah kerinduan.

Gena Putra Perdana misalnya, seorang karyawan PT. Santos Jaya Abadi ini menuangkan kisah kerinduan pada sosok ibunya. Berbekal kopi produk Kapal Api, kerinduan itu ia ukir pada sebuah kertas putih.



Memegang secangkir kopi menghadap jendela, sosok ibunya berada pada sebuah kamar perawatan. Sedangkan Gena sendiri berada disisi mobil dibawah pohon rindang yang jauh. Keduanya terpisah oleh garis dan jejak langkah kaki yang mengisyaratkan sebuah perpisahan seumur hidup.

"Cerita yang saya tuangkan di kertas itu berdasarkan kisah yang baru saja menimpa ibu saya. Ibu saya kena kanker payudara stadium 4. Dulu saat bangun tidur, ibu selalu membuatkan kopi dan harapan saya, saya bisa ngopi bareng sama ibu saya," ucapnya.

Cerita Gena merupakan satu di antara puluhan karyawan pabrik kopi tersebut. Ragam ukiran kopi yang mereka tuangkan dikertas begitu nampak eksotis. Suasana romatika ini larut dalam sebuah kegiatan coffee competition bagi karyawan PT. Santos Jaya Abadi, dalam rangka Hari Kopi Sedunia.

Selama dua hari, 1-2 Oktober 2019, produsen kopi Kapal Api, ABC, Good Day, Ya!, Kapten, Fresco dan Excelso, kembali mengadakan kompetisi kreasi kopi di Arvian Margorejo Surabaya. Perwakilan karyawan dengan ceria mengikuti setiap perlombaan.



Head of Corporate Communication Kapal Api Global, Pangesti Bernardus mengungkapkan, pada tahun ini internal coffee competition hadir dengan konsep yang berbeda yaitu, SJA Coffee Day. Kegiatan ini diadakan 5 kategori kompetisi, dimana pada tahun-tahun sebelumnya hanya diadakan 1 kategori lomba saja pada coffee competition.

"Hampir setiap hari ajakan: 'ngopi aja yuk!’, pasti kita terima dan teman, kolega juga keluarga . Banyak hal dan cerita yang tercipta dari secangkir kopi yang menemani kita. Hal inilah yang membuat SJA mengangkat tema #kopipunyacerita dalam SJA Coffee Day 2019 ini. Melalui kegiatan ini, SJA ingin berbagi cerita bahwa banyak hal yang dapat kita kreasikan dari secangkir kopi," katanya.

Pangesti mengatakan, sebagai market leader yang sudah memegang lebih dari 60% market share di Indonesia, SJA ingin terus mengajak semua karyawan didalamnya untuk semakin memiliki kecintaan terhadap kopi melalui kegiatan yang seru dan fun.

"Oleh karena itu, pada SJA Coffee Day kali ini, panitia internal sudah membuat 5 kategori yang dilombakan, yaitu: Cupping Competition, Cooking Competition, Coffee Painting, Ice Coffee Competition dan Smart Coffee Quiz," kata dia.



Panitia berharap, melalui 5 kategori yang dilombakan ini dapat semakin mengajak lebih banyak Santosian yang terlibat dalam kompetisi kopi di tahun ini dan juga memfasilitasi berbagai bakat dan minat para karyawan namun tetap dikaitkan dengan kopi sebagai unsur utamanya.

SJA Coffee Day berusaha memberikan pengalaman baru antara interaksi kita dengan kopi. Banyak kisah yang dapat diceritakan dari kreasi keahlian dan karya produk baru yang dihasilkan oleh para karyawan, sehingga nantinya semakin banyak yang mengenal dan mencintai kopi. SJA berharap semakin banyak yang mengenal hingga memiliki rasa cinta terhadap kopi, karena kopi sudah memberikan penghidupan yang lebih baik bagi kita semua.

"SJA Coffee Day adalah bentuk upaya Kapal Api untuk meningkatkan kecintaan dan pengetahuan tentang kopi secara internal, dengan harapan juga dapat ditularkan kepada teman-teman terdekat dan masyarakat luas," tutup Pangesti.



Direktur PT. Santos Jaya Abadi, Paulus Nugroho menjelaskan, kopi adalah sesuatu yang luar biasa, bukan saja menghidupi. Ribuan karyawan dan puluhan ribu manusia saat ini bergantung hidup dari rantai bisnis kopi ini.

"Kopi ini merupakan salah satu penggerak ekonomi dari Indonesia, dampaknya luar biasa besarnya," ujarnya.

Menurutnya, kopi bukan sekedar minuman biasa tapi ada nilai seni didalamnya. Hal itu dapat dilihat makin maraknya anak-anak muda yang menggandrungi bahkan mengkreasi kopi.

"Kompetisi ini supaya mereka betul-betul cinta kopi dan bisa berkreasi dengan kopi. Sehingga bukan hanya dijadikan penghidupan ekonomi, namun sekarang kopi itu adalah seni," ucapnya.

Jika anak-anak muda sudah mencapai taraf pemahaman ada nilai seni didalam kopi, lanjut Paulus, kemudian menemui sesuatu yang aneh dan tidak berkualitas pada produk kopi, maka dengan sendirinya anak muda akan memberontak karena cinta pada kopi.