Sanxiantai, Batu Tiga Dewa Pesona Wisata Alam di Taitung Taiwan
A
A
A
TAITUNG - Jika ke Taiwan tak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi Taitung yang merupakan kabupaten terbesar ke tiga di negara tersebut.
Taitung terletak di timur Taiwan dengan populasi penduduk sekitar 300.000 jiwa. Taitung selain kaya akan potensi pertanian dan perkebunan juga memiliki sumber daya alam dan pemandangan yang indah.
Tak heran jika daerah ini menjadi salah satu destinasi wisata alam di Taiwan. Jarak Taitung ke Taipei kurang lebih 150 kilometer yang dapat ditempuh lewat jalur darat dan udara. Lewat jalur darat perjalanan Taipei ke Taitung dapat ditempuh dengan waktu 7 jam. Sedangkan lewat udara dengan penerbangan domestik hanya butuh waktu 1 jam lewat Bandara Internasional Taipei menuju Bandara Taitung.
Tour guide wisata di Taiwan, Adi, mengatakan, salah satu tujuan wisata di Taitung yang kerap dikunjungi para wisman dan wisatawan lokal adalah Sanxiantai. Tempat wisata ini, kata dia, dapat ditempuh selama 1 jam berkendara mobil dan bus dari pusat kota Taitung.
Sanxiantai artinya adalah batu tiga dewa dewi, dimana menurut legenda di Taitung ada delapan dewa dewi yang melintas di laut. Lalu tiga di antaranya sempat singgah dan meninggalkan jejak pada tiga batu raksasa yang menghadap ke Samudera Pasifik tersebut.
Selain tiga batu raksasa, juga terdapat jembatan naga yang menambah daya tarik wisatawan untuk mengunjungi tempat ini. Selain anak tangganya berwarna merah, jembatan dengan sisi berwarna putih ini mempunyai delapan lekuk layaknya naga sedang berjalan menuju samudera. "Pada saat liburan musim panas tempat wisata ini selalu ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun dari Indonesia," kata Adi.
Menurut dia, dari Sanxiantai, wisatawan juga dapat melihat Water Running Upward. Di tempat ini wisatawan dapat melihat sebuah batu dengan tulisan "Qiguan" dan sebuah parit sempit terletak di sebelah batu. Hal yang menarik air di dalam parit mengalir ke atas melawan gravitasi. Situs ini menjadi terkenal yang selalu menarik perhatian wisatawan yang datang ke Taitung.
Selain jelajah wisata alam, Taitung juga menyimpan sejumlah tempat wisata kuliner, salah satunya adalah Mibaai Restoran yang terletak di Taitung City, Chuan Guang Road No470. jarak tempuhnya pun tak begitu jauh dari Bandara Taitung.
Restoran ini menyajikan makanan khas Suku Aborigin yang merupakan salah satu suku asli Taitung. Tak heran jika tempat yang buka mulai jam 11.00 -14.00 dan sore mulai jam 17.00 - 21.00 waktu setempat ini kerap menjadi tujuan grup wisata. Baik wisatawan lokal mancanegara termasuk dari Indonesia.
Makanan khas Suku Aborigin yang ditawarkan yaitu gan ze xin (hati tebu) dan ping lang hua (bunga pinang). Selain itu pengunjung juga dapat menikmati shan jiang rou (daging rusa yang ditumis dengan bumbu bawang putih); kao tu ji (ayam kampung panggang layaknya bebek peking); shan di ban yu (ikan pegunungan yang dibakar); shu chai tang (sup aneka sayuran ditambah jamur); hung to fu (tahu merah). Tak hanya itu restoran ini juga menyajikan makanan favorit berupa nai kao mo yu (cumi panggang susu) dan za yu kuai (ikan goreng).
"Bagi warga muslim, jangan takut makan di restoran ini karena makanannya halal yang telah mendapat lisensi dari Islamic Assosiation of Taiwan," kata Adi.
Saat ini, lanjut Adi, ada tiga jenis restoran yang mengadopsi kepentingan umat muslim, yaitu Moeslem Restoran (MR), Moeslem Friendly Restoran (MFR) dan Halal Menu Include (HMI).
Taitung juga dikenal di mancanegara lewat festival balon udara yang biasa diselenggarakan di Luye Highland pada liburan musim panas di bulan Juni hingga Agustus.
Jika berkunjung ke Taiwan pada pada bulan bulan tersebut tentunya bisa menikmati indahnya pemandangan alam di Taitung dari atas udara dengan naik balon udara.
Beruntung pada penyelenggaraan tahun 2019 ini, SINDOnews sempat menjajal naik balon udara walau hanya sekitar 7 menit. Di mana dari ketinggian ratusan kaki kita bisa melihat keindahan panorama alam Bukit Luye yang diapit dua gunung. Bila pengunjung ingin menjajal naik balon udara ini selama 5-7 menit harus merogoh kocek sekitar 500 sampai 700 Dolar Taiwan. Sedangkan jika ingin mengudara lebih lama sekitar 1 jam keliling Taitung dikenakan tarif 9.000 Dolar Taiwan.
Sebelum meninggalkan Taitung, para wisatawan biasanya menyempatkan diri ke lokasi Mr Brown Avenue di . Di tempat ini pengunjung bisa menjajal becak motor yang merupakan perpaduan sepeda dengan becak namun dibekali mesin layaknya motor. Di Mr Brown Avenue ini kita bisa menyewa becak motor seharga 500 Dolar Taiwan untuk dua penumpang. Sementara untuk 4 penumpang dikenakan biaya hingga 800 Dolar Taiwan.
Taitung terletak di timur Taiwan dengan populasi penduduk sekitar 300.000 jiwa. Taitung selain kaya akan potensi pertanian dan perkebunan juga memiliki sumber daya alam dan pemandangan yang indah.
Tak heran jika daerah ini menjadi salah satu destinasi wisata alam di Taiwan. Jarak Taitung ke Taipei kurang lebih 150 kilometer yang dapat ditempuh lewat jalur darat dan udara. Lewat jalur darat perjalanan Taipei ke Taitung dapat ditempuh dengan waktu 7 jam. Sedangkan lewat udara dengan penerbangan domestik hanya butuh waktu 1 jam lewat Bandara Internasional Taipei menuju Bandara Taitung.
Tour guide wisata di Taiwan, Adi, mengatakan, salah satu tujuan wisata di Taitung yang kerap dikunjungi para wisman dan wisatawan lokal adalah Sanxiantai. Tempat wisata ini, kata dia, dapat ditempuh selama 1 jam berkendara mobil dan bus dari pusat kota Taitung.
Sanxiantai artinya adalah batu tiga dewa dewi, dimana menurut legenda di Taitung ada delapan dewa dewi yang melintas di laut. Lalu tiga di antaranya sempat singgah dan meninggalkan jejak pada tiga batu raksasa yang menghadap ke Samudera Pasifik tersebut.
Selain tiga batu raksasa, juga terdapat jembatan naga yang menambah daya tarik wisatawan untuk mengunjungi tempat ini. Selain anak tangganya berwarna merah, jembatan dengan sisi berwarna putih ini mempunyai delapan lekuk layaknya naga sedang berjalan menuju samudera. "Pada saat liburan musim panas tempat wisata ini selalu ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun dari Indonesia," kata Adi.
Menurut dia, dari Sanxiantai, wisatawan juga dapat melihat Water Running Upward. Di tempat ini wisatawan dapat melihat sebuah batu dengan tulisan "Qiguan" dan sebuah parit sempit terletak di sebelah batu. Hal yang menarik air di dalam parit mengalir ke atas melawan gravitasi. Situs ini menjadi terkenal yang selalu menarik perhatian wisatawan yang datang ke Taitung.
Selain jelajah wisata alam, Taitung juga menyimpan sejumlah tempat wisata kuliner, salah satunya adalah Mibaai Restoran yang terletak di Taitung City, Chuan Guang Road No470. jarak tempuhnya pun tak begitu jauh dari Bandara Taitung.
Restoran ini menyajikan makanan khas Suku Aborigin yang merupakan salah satu suku asli Taitung. Tak heran jika tempat yang buka mulai jam 11.00 -14.00 dan sore mulai jam 17.00 - 21.00 waktu setempat ini kerap menjadi tujuan grup wisata. Baik wisatawan lokal mancanegara termasuk dari Indonesia.
Makanan khas Suku Aborigin yang ditawarkan yaitu gan ze xin (hati tebu) dan ping lang hua (bunga pinang). Selain itu pengunjung juga dapat menikmati shan jiang rou (daging rusa yang ditumis dengan bumbu bawang putih); kao tu ji (ayam kampung panggang layaknya bebek peking); shan di ban yu (ikan pegunungan yang dibakar); shu chai tang (sup aneka sayuran ditambah jamur); hung to fu (tahu merah). Tak hanya itu restoran ini juga menyajikan makanan favorit berupa nai kao mo yu (cumi panggang susu) dan za yu kuai (ikan goreng).
"Bagi warga muslim, jangan takut makan di restoran ini karena makanannya halal yang telah mendapat lisensi dari Islamic Assosiation of Taiwan," kata Adi.
Saat ini, lanjut Adi, ada tiga jenis restoran yang mengadopsi kepentingan umat muslim, yaitu Moeslem Restoran (MR), Moeslem Friendly Restoran (MFR) dan Halal Menu Include (HMI).
Taitung juga dikenal di mancanegara lewat festival balon udara yang biasa diselenggarakan di Luye Highland pada liburan musim panas di bulan Juni hingga Agustus.
Jika berkunjung ke Taiwan pada pada bulan bulan tersebut tentunya bisa menikmati indahnya pemandangan alam di Taitung dari atas udara dengan naik balon udara.
Beruntung pada penyelenggaraan tahun 2019 ini, SINDOnews sempat menjajal naik balon udara walau hanya sekitar 7 menit. Di mana dari ketinggian ratusan kaki kita bisa melihat keindahan panorama alam Bukit Luye yang diapit dua gunung. Bila pengunjung ingin menjajal naik balon udara ini selama 5-7 menit harus merogoh kocek sekitar 500 sampai 700 Dolar Taiwan. Sedangkan jika ingin mengudara lebih lama sekitar 1 jam keliling Taitung dikenakan tarif 9.000 Dolar Taiwan.
Sebelum meninggalkan Taitung, para wisatawan biasanya menyempatkan diri ke lokasi Mr Brown Avenue di . Di tempat ini pengunjung bisa menjajal becak motor yang merupakan perpaduan sepeda dengan becak namun dibekali mesin layaknya motor. Di Mr Brown Avenue ini kita bisa menyewa becak motor seharga 500 Dolar Taiwan untuk dua penumpang. Sementara untuk 4 penumpang dikenakan biaya hingga 800 Dolar Taiwan.
(nth)