Libur Lebaran, Nikmati Keindahan Terselubung Pantai Tiga Warna

Selasa, 04 Juni 2019 - 07:34 WIB
Libur Lebaran, Nikmati Keindahan Terselubung Pantai Tiga Warna
Pantai Tiga Warna, menghadirkan keindahan alam yang luar biasa, cocok untuk mengisi liburan keluarga di hari libur lebaran. Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A A A
MALANG - Angin bertiup lembut, mengajak menari birunya air laut yang tenang. Riak-riak putih, sisa ombak lembut, menyapa manja hamparan pasir putih yang begitu luas.

Kedamaian di Pantai Tiga Warna, membuat siapapun akan terlena, dan tidak ingin meninggalkannya.

Gugusan karang terjal, begitu kokoh berdiri. Seolah menjadi benteng pelindung pantai yang berada di wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, tersebut.

Perbukitan yang mulai menghijau di sekitarnya, juga turut membuat pantai ini semakin terlindung dari dunia luar.

Pandangan mata, akan semakin teduh dengan hadirnya hutan tropis Pulau Sempu, yang tepat berada di seberang birunya air laut. Hanya suara ombak yang lembut, dipadu dengan suara angin, dan kicauan burung-burung, yang terdengar.

Duduk di antara pasir putih, air membiru, dan karang-karang terjal Pantai Tiga Warna, membuat kedamaian tersendiri, dan sesaat mampu melupakan segala penat.

Libur Lebaran, Nikmati Keindahan Terselubung Pantai Tiga Warna


Pantai yang berada di sebelah barat Pantai Sendang Biru, tersebut. Memang belum sepopuler nama-nama pantai di pesisir selatan wilayah Kabupaten Malang. Tetapi, keperawanan alamnya, membuat pantai ini menghadirkan eksotisme alam yang begitu indah.

Pengunjung, tidak perlu sulit untuk menuju ke lokasi pantai yang juga menjadi kawasan konservasi ini. Dari pusat Kota Malang, pengunjung harus menempuh perjalanan ke selatan, yang berjarak sekitar 80 km.

Setelah bertemu dengan Jalur Lintas Selatan (JLS), pengunjung belok ke kiri menyusuri jalan kecil, untuk menuju tempat parkir Pantai Tiga Warna.

Mengingat kawasan Pantai Tiga Warna, merupakan kawasan konservasi. Maka, bagi pengunjung yang mengendarai mobil, harus rela memarkir kendaraannya di dekat pintu masuk kawasan hutan. Setelah itu, harus berjalan kaki sekitar 3 km, melintasi perbukitan hijau, untuk mencapai pintu masuk pantai.

Tentunya, menjadi petualangan tersendiri, harus berjalan kaki, menyusuri jalan setapak, di antara rimbunnya hutan pesisir tersebut. Selain hutan tropis, kawasan ini juga menjadi wilayah konservasi hutan mangrove.

Libur Lebaran, Nikmati Keindahan Terselubung Pantai Tiga Warna


Kegiatan konservasi ini, sudah beberapa tahun terakhir dilakukan oleh warga setempat, yang sangat peduli dengan kelestarian alam sekitarnya. Mereka, tergabung dalam Yayasan Bhakti Alam. Kawasan ini, mulai kembali bersemi hutannya, setelah sebelumnya, sempat hancur akibat aksi brutal penggundulan hutan, pasca runtuhnya rezim orde baru.

Setelah tiba di pos masuk, pengunjung akan diperiksa barang bawaannya. Setiap kertas, plastik, dan barang bawaan lainnya, yang berpotensi menjadi sampah, akan didata. Barang bawaan tersebut, akan kembali diperiksa saat pengunjung pulang kembali.

"Kalau ada barang bawaan yang terbuang menjadi sampah di kawasan konservasi, maka mereka akan dikenai denda Rp100 ribu," ujar Theo Ruso Birawa, salah seorang anggota Yayasan Bhakti Alam.

Dari pos masuk, pengunjung masih harus berjalan kaki menyusuri hutan bakau, untuk menuju ke pantai. Di kawasan ini, ada beberapa pantai yang bisa dikunjungi, sebelum sampai ke Pantai Tiga Warna. Yakni, Pantai Clungup, Pantai Gatra, Pantai Teluk Asmoro, Pantai Bangsong, Pantai Savana, Pantai Mini, dan Pantai Watu Pecah.

Tiket masuk kawasan konservasi ini, sebesar Rp10 ribu/orang. Uang yang terkumpul, digunakan untuk biaya konservasi alam di kawasan tersebut. Khusus untuk ke Pantai Tiga Warna, pengunjung dikenai biaya tambahan. Yakni sebesar Rp100 ribu/orang, untuk biaya pemandu.

Libur Lebaran, Nikmati Keindahan Terselubung Pantai Tiga Warna


Tidak sembarangan pengunjung yang boleh masuk Pantai Tiga Warna, jumlahnya hanya dibatasi maksimal 200 orang pengunjung setiap harinya. "Kalau ke pantai-pantai yang lainnya, bisa bebas dikunjungi tanpa pemandu," ujar Theo.

Setiap pantai di kawasan konservasi ini, memiliki keindahannya sendiri. Khusus Pantai Tiga Warna, yang menjadi kawasan utama, bisa digunakan untuk snorkeling, melihat keindahan alam bawah laut.

Untuk menuju kawasan ini, pengunjung akan diajak pemandu berjalan kaki melintasi pantai-pantai lainnya. Perjalanannya, memakan waktu sekitar 45 menit, karena harus menaiki, dan menuruni perbukitan. Tetapi, kelelahan yang ada, akan terbayar tuntas dengan keindahan alamnya.

Sementara, untuk Pantai Gatra, bisa digunakan sebagai bumi perkemahan. Pantai Clungup, memiliki jajaran pulau karang, dan merupakan kawasan muara yang indah. Sedangkan Pantai Bangsong, menjadi habitat hidup Penyu.

Meski sudah seharian penuh berada di kawasan konservasi ini, tentunya tidak akan cukup untuk memuaskan mata dan hati menikmati keindahan alamnya. Waktu seolah tidak ingin beranjak, dan membuat kita terlena menikmati kedamaiannya, di antara deburan ombak, dan segarnya angin laut.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7257 seconds (0.1#10.140)