Tak Hanya Bisa Membatik, Peserta Pelatihan Juga Diuji Kompetensi

Jum'at, 24 Mei 2019 - 09:37 WIB
Tak Hanya Bisa Membatik, Peserta Pelatihan Juga Diuji Kompetensi
Batik-batik cantik karya penyandang disabilitas, yang dilatih Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang, berkerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Ganesha. Foto/Ist.
A A A
MALANG - Sebanyak 50 orang dilatih membatik, yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang, berkerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Ganesha.

Dari puluhan peserta pelatihan membatik tersebut, ada sebanyak 17 orang peserta yang merupakan penyandang disabilitas. Para peserta tidak hanya mendapatkan materi mengenai membatik, tetapi juga pemberdayaan dari hulu hingga hilir.

Hal ini dibuktikan dengan penandatanganan kerja sama antara tiga perusahaan batik dengan LPK Ganesha. Penandatanganan ini disaksikan dan diketahui langsung oleh Kepala Disnaker Kabupaten Malang, Yoyok Wardoyo.

Yoyok Wardoyo menjelaskan, kegiatan ini merupakan bukti konkret langkah Disnaker untuk memberdayakan para pembatik. Utamanya bagi mereka yang merupakan penyandang disabilitas.

Tak Hanya Bisa Membatik, Peserta Pelatihan Juga Diuji Kompetensi


"Setelah mereka mendapatkan materi soal membatik, ada perusahaan yang menampung karya dan memasarkannya. Jadi kegiatan pelatihan ini ada kelanjutannya. Tidak berhenti sampai di sini. Harapannya peserta pelatihan ini menjadi entrepreneur. Tapi sebelum itu, belajar bagaimana usaha batik dulu tidak apa-apa," beber Yoyok.

Tiga perusahaan batik ini dua berasal dari Kabupaten Malang, dan satu dari Probolinggo. Mekanisme kerja sama, pasca lebaran perusahaan akan memberikan alat dan bahan untuk membatik. Kemudian, para perajin akan mengerjakan batik bagi perusahaan. Sistem pembelian dan pembayaran dilakukan sebulan sekali.

Yoyok menambahkan, para peserta pelatihan juga akan mengikuti studi banding ke perusahaan batik milik Wiyono. Yakni salah satu perusahaan yang bekerja sama, berlokasi di Probolinggo.

"Setelah kami berikan pelatihan, kami beri materi perbankan dengan menggandeng Bank Jatim, materi kewirausahaan dari Apindo, kerja sama dengan perusahaan, kami juga memfasilitasi para peserta untuk studi banding agar mereka belajar bagaimana usaha batik itu," beber Yoyok.

Tak Hanya Bisa Membatik, Peserta Pelatihan Juga Diuji Kompetensi


Sementara itu, pimpinan LPK Ganesha, Nailah Chamidah menjelaskan, para peserta ini nantinya akan diikutkan uji kompetensi membatik. Uji kompetensi membatik yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Malang ini tidak ditarik biaya alias gratis.

"Kalau bayar, per peserta biayanya Rp 500 ribu. Tapi ini, kami mendapatkan kuota peserta uji kompetensi. Sehingga gratis," beber Chamidah.

Dia tambahkan, ada banyak keuntungan yang didapatkan dari mengikuti uji kompetensi membatik. Salah satunya mendapatkan sertifikasi kompetensi. Sertifikat kompetensi ini tertulis dalam dua bahasa. Yakni Indonesia, dan Inggris.

"Jadi nanti jika ingin ke luar negeri, tidak jadi ART lagi. Tapi pembatik berkompetensi yang kemampuannya diakui," tegas dia.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3797 seconds (0.1#10.140)