Ramadhan Tiba, Kaligrafi Pohon Asmaul Husna Jadi Favorit
Pekerja menyelesaiakan pembuatan kaligrafi pohon Asmaul Husna, di rumah industry milik Mustafa, di jalan Bulak Rukem 2 nomor 17, Kota Surabaya, Jawa Timur. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A
A
A
SURABAYA - Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap bulan Ramadhan tiba, permintaan terhadap kerajinan kaligrafi milik Mustafa selalu meningkat hingga dua kali lipat.
Pada bulan Ramadhan tahun ini, kaligrafi berbentuk pohon Asmahul Husna menjadi favorit para pecinta seni kaligrafi, bahkan lebih banyak dipemesan oleh para konsumen.
Mustafa mengatakan, kaligrafi pohon Asmaul Husna merupakan kaligrafi berbentuk pohon beserta daunnya. Pada setiap daun terukir nama-nama besar Allah SWT. "Ini banyak yang berminat di tahun ini," katanya.
![Ramadhan Tiba, Kaligrafi Pohon Asmaul Husna Jadi Favorit]()
Pembuatan kaligrafi pohon Asmaul Husna, lanjut Mustafa, dikerjakan oleh 4 orang terlatih. Satu kaligrafi berukuran 92 x 22 meter ini bisa memakan waktu hingga satu minggu.
"Ini kerajinan tangan dan butuh ketelitian, jadi tidak semua orang bisa mengerjakannya. Mereka juga kita latih selama tiga bulan," ujarnya. Mustafa mengaku sudah kewalahan meyalayani pesananan pada bulan ini.
Kaligrafi karya Mustafa ini memang tergolong unik dan berbeda dari kaligrafi kebanyakan. Bahan utama pembuatan kaligrafi adalah jarum pentul dan benang mamilon, bahkan kaligrafi juga dikerjakan tanpa bantuan mesin, hanya mengandalkan tangan-tangan terampil para pekerja.
![Ramadhan Tiba, Kaligrafi Pohon Asmaul Husna Jadi Favorit]()
Dia menjelaskan, tahap awal pembuatan kaligrafi dilakukan dengan menggambar pola, lantas pola tadi dipertegas dengan jarum pentul, baru setelah itu disulam dengan benang mamilon. Satu-pesatu jarum yang sudah dibentuk pola huruf Arab harus saling dikaitkan dengan benang.
"Saat penyulaman dari satu jarum pentul ke jarum pentul lain inilah yang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan," ucapnya.
![Ramadhan Tiba, Kaligrafi Pohon Asmaul Husna Jadi Favorit]()
Kaligrafi yang dihasilkan memiliki ragam ukuran, mulai dari yang terkecil 30×30 centimenter hingga yang terbesar berukuran 92×122 centimeter.
Dengan ragam tulisan yang dihasilkan antara lain Asmaul Husna, Ayat Kursi, Shalawat Fatih hingga Ayat Seribu (1000) Dinar, serta masih banyak lagi yang lain.
Hingga saat ini, kerajinan hasil tangan-tangan terampil warga Bulak Rukem, Kota Surabaya ini, behasil merengkuh pasar di kabupaten-kota di Jawa Timur, Jakarta, Padang, Riau, Batam, dan Kalimantan.
Pada bulan Ramadhan tahun ini, kaligrafi berbentuk pohon Asmahul Husna menjadi favorit para pecinta seni kaligrafi, bahkan lebih banyak dipemesan oleh para konsumen.
Mustafa mengatakan, kaligrafi pohon Asmaul Husna merupakan kaligrafi berbentuk pohon beserta daunnya. Pada setiap daun terukir nama-nama besar Allah SWT. "Ini banyak yang berminat di tahun ini," katanya.
![Ramadhan Tiba, Kaligrafi Pohon Asmaul Husna Jadi Favorit](https://a-img.sindonews.net/jatim/images_article/original/SBY_Kaligrafi_Ali%20Masduki%20(1).jpg)
Pembuatan kaligrafi pohon Asmaul Husna, lanjut Mustafa, dikerjakan oleh 4 orang terlatih. Satu kaligrafi berukuran 92 x 22 meter ini bisa memakan waktu hingga satu minggu.
"Ini kerajinan tangan dan butuh ketelitian, jadi tidak semua orang bisa mengerjakannya. Mereka juga kita latih selama tiga bulan," ujarnya. Mustafa mengaku sudah kewalahan meyalayani pesananan pada bulan ini.
Kaligrafi karya Mustafa ini memang tergolong unik dan berbeda dari kaligrafi kebanyakan. Bahan utama pembuatan kaligrafi adalah jarum pentul dan benang mamilon, bahkan kaligrafi juga dikerjakan tanpa bantuan mesin, hanya mengandalkan tangan-tangan terampil para pekerja.
![Ramadhan Tiba, Kaligrafi Pohon Asmaul Husna Jadi Favorit](https://a-img.sindonews.net/jatim/images_article/original/SBY_Kaligrafi_Ali%20Masduki%20(8).jpg)
Dia menjelaskan, tahap awal pembuatan kaligrafi dilakukan dengan menggambar pola, lantas pola tadi dipertegas dengan jarum pentul, baru setelah itu disulam dengan benang mamilon. Satu-pesatu jarum yang sudah dibentuk pola huruf Arab harus saling dikaitkan dengan benang.
"Saat penyulaman dari satu jarum pentul ke jarum pentul lain inilah yang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan," ucapnya.
![Ramadhan Tiba, Kaligrafi Pohon Asmaul Husna Jadi Favorit](https://a-img.sindonews.net/jatim/images_article/original/SBY_Kaligrafi_Ali%20Masduki%20(7).jpg)
Kaligrafi yang dihasilkan memiliki ragam ukuran, mulai dari yang terkecil 30×30 centimenter hingga yang terbesar berukuran 92×122 centimeter.
Dengan ragam tulisan yang dihasilkan antara lain Asmaul Husna, Ayat Kursi, Shalawat Fatih hingga Ayat Seribu (1000) Dinar, serta masih banyak lagi yang lain.
Hingga saat ini, kerajinan hasil tangan-tangan terampil warga Bulak Rukem, Kota Surabaya ini, behasil merengkuh pasar di kabupaten-kota di Jawa Timur, Jakarta, Padang, Riau, Batam, dan Kalimantan.
(eyt)