Sendratari Dalem Balingkang, Potret Bersatunya Bali-Tionghoa

Sabtu, 04 Mei 2019 - 17:30 WIB
Sendratari Dalem Balingkang, Potret Bersatunya Bali-Tionghoa
Pementasan Sendratari Dalem Balingkang dalam Bali Festival 2019, dihalaman Ubaya Surabaya, Jawa Timur, Jumat (03/5/2019) malam. Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Barong Landung, sosok perkawinan campur Bali - Tionghoa yang digambarkan dengan wujud pria Bali berkulit hitam dan bermata besar. Dia berdampingan dengan seorang perempuan berkulit putih langsat dan bermata sipit.

Barong Landung merupakan penghormatan terhadap sosok Raja Jaya Pangus (Dalem Bali Kang) dan permaisuri Kang Tjin We yang merupakan pendatang Tionghoa. Barung Landung dihormati dan sering dipentaskan untuk mengusir pengaruh jahat dan membawa kedamaian serta kesejahteraan warga.

Itulah sepenggal cerita pementasan "Sendratari Dalem Balingkang" yang disajikan dengan apik, oleh Unit Kegiatan Kerohanian Hindu Universitas Surabaya (UKKH Ubaya), pada perhelatan Bali Festival 2019, di halaman Ubaya Surabaya, Jawa Timur, Jumat (3/5/2019) malam.

Ketua Panitia Acara, Ida Ayu Putri Suandewi, mengatakan, festival tahunan yang mengangkat tema Gelora Romansa Budaya ini, merupakan salah satu event yang digelar UKKH Ubaya sebagai ajakan pada generasi millenial, untuk terus melestarikan dan mengenalkan budaya Bali di tanah Jawa.

"Indonesia memiliki beragam budaya termasuk adanya budaya Bali. Melalui pertunjukkan ini, masyarakat menjadi lebih mengenal dan tahu budaya Bali itu bagaimana dan seperti apa,” kata dia.
Sendratari Dalem Balingkang, Potret Bersatunya Bali-Tionghoa


Dalam kesempatan yang sama, Pembina UKKH Ubaya, Agus Wijaya, menjelaskan, UKKH Ubaya ingin menunjukkan bahwa budaya adalah jati diri bangsa yang perlu dilestarikan kepada anak muda dan itu harus tercermin dalam pribadi mahasiswa Ubaya yang multikultural.

Dia berharap setelah mengikuti rangkaian festival ini, anak milenial bisa menghargai dan berkecimpung di setiap kegiatan positif untuk melestarikan budaya bangsa.

"Kedepannya, saya ingin mahasiswa Ubaya menjadi pioner dan termotivasi membuat Festival Budaya Nusantara dengan menggabungkan keragaman budaya di Indonesia," kata Agus.

Sendratari Dalem Balingkang, Bali Festival 2019 dibuka dengan tari penyambutan yaitu Tari Sekar Jempiring dan dimeriahkan dengan adanya aransemen musik khas Bali oleh “Band Party Tour Music” UKKH Ubaya. Peserta juga dapat berkeliling stand untuk menikmati kuliner malam khas Bali yang telah disediakan.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7061 seconds (0.1#10.140)