Pascakeracunan, Kemah Dibubarkan dan Kegiatan Dievaluasi

KENDAL - Pasca siswa peserta kemah pramuka SMA Negeri Satu Weleri Kendal keracunan makan malam, kegiatan dihentikan. Pihak sekolah membubarkan kegiatan kemah Sabtu pagi, sementara dinas pendidikan Jateng akan mengevaluasi kegiatan tersebut. Dinas meminta sekolah mengawasi makanan dan minuman yang ada di lingkungan sekolah khususnya dalam kegiatan yang melibatkan banyak siswa.

Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMA Negeri 1 Weleri Muklis menjelaskan, setelah kejadian keracunan yang menyebabkan 118 siswa dilarikan ke rumah sakit, kegiatan kemah pramuka dihentikan. Siswa mengeluh pusing dan mual usai makan malam dengan menu ayam geprek membuat kegiatan api unggun yang direncanakan Jumat malam ditiadakan.

Pihak sekolah konsentrasi dengan siswa yang mengeluh pusing dan mual untuk dibawa ke rumah sakit. "Dari kordinasi dan evaluasi dengan pembina, kegiatan kemah pramuka akhirnya dihentikan. Sabtu pagi usai sholat subuh ditutup dan siswa yang tidak keracunan dipulangkan," terang Muhlis.

Kasus keracunan siswa ini membuat prihatin dinas pendidikan Jateng, karena jumlah korban cukup banyak. Penjabat kepala cabang dinas pendidikan Jateng Korwil 13, Sunarto yang menjenguk korban keracunan di RSI Muhamadiyah mengatakan akan mengevaluasi kegiatan sekolah tersebut.

Dikatakan, pengawasan terhadap makanan yang beredar di lingkungan sekolah perlu ditingkatkan. "Sekolah yang menyelenggarakan kegiatan anak-anak juga lebih selektif dalam memilih menu makanan agar terhindar dari kasus keracunan seperti ini," terang Sunarto, Pj kepala cabang dinas pendidikan Jateng Korwil 13.

Hingga Sabtu siang, korban keracunan yang dirawat di RSI Muhamadiyah Weleri Kendal tinggal tiga orang. Sebanyak 35 siswa usai diperiksa dan diobservasi oleh dokter rumah sakit diperkenankan pulang.