Demo Bubar, Demonstran dan Aparat Keamanan Kompak Punguti Sampah

Senin, 30 September 2019 - 22:12 WIB
Demo Bubar, Demonstran dan Aparat Keamanan Kompak Punguti Sampah
Para demonstran dan aparat keamanan saat bersama sama memunguti sampah usai demo di depan Kantor DPRD Solo, Senin (30/9) malam. FOTO/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Aksi demonstrasi ribuan massa yang tergabung dalam Soloraya Bergerak (SORAK) di depan Kantor DPRD Solo diwarnai ketegangan sebelum berakhir damai, Senin (30/9) malam. Setelah diwarnai aksi lempar batu, unjuk rasa berakhir damai. Demonstran serta aparat keamanan bersama sama memunguti sampah yang berserakan setelah demo bubar.

Suasana ketegangan sangat terasa ketika hari mulai malam. Meski telah memasuki pukul 18.00 WIB, para demo enggan membubarkan diri. Aksi demonstrasi terus berlangsung hingga mendekati pukul 20.00 WIB. Para demonstran terus bernyanyi lagu lagu perjuangan. Sesekali, terdengar suara yang diduga lemparan mengenai seng di halaman kantor DPRD Solo yang tengah ada proyek pembangunan.

Suasana berubah memanas dan tegang sejumlah demonstran mendadak melempari batu ke arah Polisi yang berjaga. Bahkan lemparan batu mengenai empat Polwan yang bertugas sebagai negosiator dengan pendemo. Pasukan anti hura hara yang semula di belakang giliran bergerak ke depan. Aksi lempar batu tak berlanjut setelah Polisi terus menerus melakukan pendekatan persuasif. Setelah dilakukan negosiasi, para pendemo akhirnya bersedia membubarkan diri sekitar pukul 20.30 WIB.

Sebelum beranjak pergi, sejumlah demonstran memunguti sampah di depan Kantor DPRD Solo di Jalan Adi Sucipto. Petugas Satpol PP bersama Polisi yang berjaga kemudian membantu memunguti sampah yang berserakan usai demo.

“Kami telah sampaikan bahwa kami akan mengawal aksi mereka dengan baik,” kata Kapolresta Solo AKBP Andi Rifai yang memimpin langsung pengamanan demo. Meski ada lemparan batu, Polisi tidak melakukan tindakan represif.

Dalam aksi lemparan batu yang sempat mewarnai demonstrasi, terdapat empat Polwan yang terkena. “Sudah diperiksa sama dokter, kondisinya tidak apa apa,” ungkapnya.

Langkah langkah persuasif ditempuh diantaranya merupakan hasil evaluasi dari penanganan aksi demo serupa sebelumnya. “Kami bertahan dan tidak bereaksi sama sekali. Tidak ada yang diamankan dalam unjuk rasa ini,” bebernya. Dalam pengamanan demo, Polresta Solo mengerahkan 1.330 personel.

Sebelumnya, ribuan massa yang tergabung dalam Soloraya Bergerak (SORAK) menggelar aksi unjuk di depan gedung DPRD Solo, senin (30/9) sore. Dengan membawa poster berisi tuntutan dan kecaman, mereka menuntut sejumlah rancangan undang undang dibatalkan. Massa mulai berdatangan menuju gedung DPRD Solo sekitar pukul 15.00 WIB. Aksi dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah dan DPR yang mengeluarkan beragam regulasi dan kebijakan yang dinilai mengancam ruang demokrasi dan kehidupan rakyat.

Aturan yang ditolak antara lain RUUK, UU KPK, RKHUP dan RUU Pertanahan. “Kami Barisan Soloraya Bergerak kembali ke jalan menyerukan sejumlah tuntutan,” kata Mohammad Iss, tim Humas Solo Raya Bergerak.

Terdapat 10 point tuntutan yang disuarakan. Diantaranya tolak pasal bermasalah pada RKHUP, RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan RUU pertambangan menerba. Massa juga mendesak pencabutan UU KPK, batalkan pimpinan KPK terpilih dan stop segala tindakan pelemahan KPK.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6914 seconds (0.1#10.140)