Pemain Film Kapal Goyang Kapten Sambangi Solo

Rabu, 04 September 2019 - 03:00 WIB
Pemain Film Kapal Goyang Kapten Sambangi Solo
Para pemeran film Kapal Goyang Kapten saat di Solo, Selasa (3/9/2019). FOTO/SINDOnews/ Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Pemain Film Kapal Goyang Kapten menyambangi para penggemarnya di Kota Solo, Selasa (3/9/2019). Mereka menggelar nonton bareng dan jumpa fans di XXI Solo Grand Mall, Solo.

Film produksi Mega Pilar Pictures akan tayang pada 05 September 2019 secara serentak di seluruh bioskop di Indonesia. Dalam film ini, Roni Parini sebagai produser bersama-sama menggarap film dengan Raymond Handaya sebagai sutradara sekaligus produser juga. Sedangkan penulis scenario dipercayakan pada Mukhadly Acho dan Awwe. “Proses produksi film menghabiskan 18hari berlokasi di Provinsi Maluku, tepatnya di pulau Ambon dan di kepulauan Tual, Maluku Tenggara,” kata Produser film Raymond Handaya usai jumpa fans di XXI Solo Grand Mall, Solo, Selasa (3/9/2019).

Alasan lokasi ini dipilih menjadi lokasi syuting karena memiliki banyak lokasi pulau dan pantai yang indah. Sehingga cocok dengan kebutuhan lokasi yang ada dalam skenario film. Film Kapal Goyang Kapten merupakan film komedi tentang pembajakan kapal yang biasanya akan sangat kental nuansa drama. “Tapi kali ini dibungkus dengan ramuan komedi,” tandasnya. Film ini juga memotret hal yang terjadi di masyarakat bahwa biasanya anak yang terlahir dari keluarga kaya, rata-rata terbiasa hidup enak dari lahir sehingga cenderung tidak bisa mandiri dan bekerja.

Permasalahannya dari orangtua yang terlalu memanjakan anaknya dan takut untuk memberikan kepercayaan atau dari sisi anak yang memang sudah terbiasa hidup enak. Dalam Film ini karakter Daniel yang diperankan Ge Pamungkas, diceritakan sebagai anak tunggal yang manjadari orang tuanya yang diperankan oleh Roy Marten. Selain itu dalam film ini juga akan terlihat adegan-adegan yang memperlihatkan kembali budaya gotong royong. Film bercerita tentang 3 orang pembajak amatir yang mencoba untuk membajak kapal wisata yang sedang berlayar di Laut Maluku.

Kapal saat itu berisikan beberapa turis lokal dan seorang nahkoda. Namun karena kebodohan para pembajak, mereka malah menenggelamkan kapal yang berisikan barang rampasan dari turis-turis, sehingga mereka pun terjebak bersama dan akhirnya harus terdampar dan terjebak di sebuah pulau kosong. Pembajakkan kapal ini dilatarbelakangi oleh keadaan 3 tokohnya, Daniel yang diperankan oleh (Ge Pamungkas) yang ingin membuktikan kepada orang tuanya bahwa seorang anak orang kaya pun bisa bekerja.

Cakka yang diperankan oleh (MuhadklyAcho) terpaksa mengambil langkah ini karena kondisi ibunya yang sakit dan butuh biaya, dan Bertus yang diperankan oleh (Mamat Alkatiri) adalah seorang pengangguran dan butuh uang. Karena alasan dari masing-masing, timbul ide dari Bertus dan Cakka untuk membajak kapal. Daniel awalnya menolak setelah tahu pekerjaan yang mau mereka lakukan tapi karena dibujuk akhirnya ikut dalam pembajakan kapal. Akibat sebuah kebodohan, mereka justru kehilangan hasil rampokan dan terjebak di sebuah pulau kosong bersama sang nahkoda yang bernama Kapten Gomgom yang diperankan oleh (Babe Cabita) beserta 9 penumpang yang mereka rampok.

Perlawanan dari kubu sandera yang dimotori oleh Tiara yang diperankan oleh (Yuki Kato) dan tekanan psikologis dari para penumpang lain seperti keluarga Burhan yang terdiri dari Ayah (AriefDidu), Ibu (AsriWelas) dan anak mereka (Romaria Simbolon), Sepasang suami istri yang sedang bulan madu, Darto (Yusril) dan Salma (Naomi Papilaya) dan 3 orang mahasiswa yang sedang travelling bersama, Noni (Andi Anissa), Cika (Ryma Gembala) dan Agung (Ananta Rispo) membuat situasi semakin rumit.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8810 seconds (0.1#10.140)