Dalam 3 Hari, 3.076 Warga Ikuti Baksos Kesehatan Mata

Selasa, 03 September 2019 - 19:01 WIB
Dalam 3 Hari, 3.076 Warga Ikuti Baksos Kesehatan Mata
Sejumlah warga saat mengikuti kegiatan baksos penanggulangan gangguan indra penglihatan di Hotel Laras Asri, Salatiga. IST
A A A
SALATIGA - Luar biasa animo masyarakat untuk mengikuti kegiatan bakti sosial penanggulangan gangguan indra penglihatan yang diselenggarakan di Hotel Laras Asri, Salatiga, Jawa Tengah.

Hanya dalam tiga hari, dari tanggal 30 Agustus hingga 2 September 2019, ada sebanyak 3.076 warga yang memiliki gangguan indra penglihatan mengikuti operasi katarak gratis hingga pembagian kacamata yang diselenggarakan yayasan berskala internasional, Jhon Fawcet Foundation (JFF) bekerjasama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Salatiga dan Laras Asri.

“Operasi katarak gratis bagi masyarakat ini berlangsung tiga hari. Selain itu juga dibagikan 1.600 buah kacamata dan puluhan penggantian bola mata palsu serta pemeriksaan kesehatan mata gratis,” ujar Haryanto, Selasa (3/9/2019).

Dia menyebutkan, para peserta baksos penanggulangan gangguan indra penglihatan ini datang dari Salatiga dan sekitarnya, Kudus, Boyolali, Demak, Temanggung, hingga Kabupaten Semarang.

Project Manager JFF, Komang Wardana menerangkan, yayasannya yang berpusat di Bali telah bergerak di bidang sosial, khususnya kesehatan sejak tahun 1991.

Menurutnya, kegiatan ini dalam rangka membantu pemerintah dalam pelaksanaan operasi mata gratis. ”Kami baru kali pertama menggelar kegiatan serupa di Kota Salatiga. Di Pulau Jawa, sejauh ini Provinsi Jatim yang sering kami datangi. Provinsi lain termasuk Papua juga sudah kami datangi,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, temuan dan data penyebab kebutaan di Indonesia sekitar 4 persen karena penyakit katarak. Hingga saat ini, yayasannya telah melakukan operasi terhadap 58.000 pasien katarak.

”Kegiatan bakti sosial ini juga menggandeng sejumlah komunitas/ormas di Salatiga. Untuk tenaga medis melibatkan sebanyak 25 orang dan empat dokter mata dari Persatuan Dokter Mata Indonesia Cabang Jateng,’’ sebutnya.

Sementara, kegiatan tersebut tercatat dalam Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) sebagai bakti sosial penanggulangan gangguan indra penglihatan dengan peserta terbanyak di tingkat kabupaten/kota.

“Tujuan kegiatan bakti sosial ini bukan untuk mendapatkan penghargaan, melainkan wujud pengabdian kepada masyarakat. Jadi, apreasiasi yang kita berikan dalam kegiatan ini murni dari Leprid,” kata Ketua Umum dan Pendiri Leprid, Paulus Pangka.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5051 seconds (0.1#10.140)