Money Changer Ilegal Akan Ditertibkan

Selasa, 06 Agustus 2019 - 09:30 WIB
Money Changer Ilegal Akan Ditertibkan
Money Changer Ilegal Akan Ditertibkan. Foto/iNews/Saladin Ayyubi
A A A
PURWOKERTO - Langkah serius dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto yang akan menghentikan kegiatan usaha bagi penyelenggara Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) yang tidak berizin di wilayah kerjanya.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 18/20/PBI/2016 perihal Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank, yang mengatur bahwa setiap penyelenggara KUPVA BB wajib memperoleh izin usaha dari Bank Indonesia.

KUPVA BB atau sering disebut juga dengan money changer, merupakan kegiatan usaha yang meliputi kegiatan penukaran yang dilakukan dengan mekanisme jual dan beli Uang Kertas Asing (UKA) serta pembelian Cek Pelawat. KUPVA BB merupakan tempat alternatif selain Bank untuk menukarkan valuta asing.

Peraturan perizinan bagi KUPVA BB ditetapkan agar pengawasan oleh Bank Indonesia dapat dilakukan secara lebih efektif, untuk pengembangan industri yang sehat dan efisien. Secara berkala, BI melakukan mapping adanya penyelenggara KUPVA BB tidak berizin di wilayah kerja.

Sebagai pendekatan awal, penyelenggara KUPVA BB tidak berizin akan diberi edukasi atau tindakan persuasif untuk dapat mengajukan izin ke Bank Indonesia. Namun apabila penyelenggara KUPVA BB tersebut masih membuka usaha tanpa mengantongi izin, Bank Indonesia bekerjasama dengan pihak kepolisian akan melakukan penertiban atau penutupan lokasi usaha.

Hal ini telah dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto dengan Polres Cilacap pada tanggal 28 Maret 2019 lalu. Terhadap seluruh pelaku kegiatan penukaran valuta asing tanpa izin yang terkena tindakan penertiban, telah ditempelkan stiker penertiban sampai dengan yang bersangkutan mengajukan izin usaha KUPVA ke Bank Indonesia.

Selanjutnya BI akan memonitor pemenuhan komitmen dari pihak-pihak tersebut, sedangkan untuk pihak yang terbukti melakukan pemalsuan tanda izin tentunya akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku. Kepada pihak penyelenggara yang telah dikenakan pemasangan stiker penertiban di lokasi usaha, dilarang keras untuk merusak, melepas, atau memindahkan stiker penertiban dimaksud.

Menurut Agus Chusaini, Kepala Perwakilan BI Purwokerto, Senin (5/8) menghimbau agar pelaku KUPVA tidak berizin lainnya segera menghentikan kegiatan usahanya dan mengajukan izin ke Bank Indonesia. Sebagai informasi bahwa pengurusan izin penyelenggara KUPVA BB di BI adalah gratis tanpa dipungut biaya apapun.

"Kepada masyarakat dihimbau untuk selalu menggunakan KUPVA yang telah memperoleh izin Bank Indonesia, dan agar menginformasikan ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, jika menemukan pihak-pihak diduga melakukan kegiatan penukaran valuta asing tanpa izin," tegas Agus.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4443 seconds (0.1#10.140)