500 Siswa SMA Dibekali Tentang Era Revolusi Industri 4.0

Senin, 05 Agustus 2019 - 17:01 WIB
500 Siswa SMA Dibekali Tentang Era Revolusi Industri 4.0
Kepala BI Cabang Solo Bambang Pramono saat memberi materi dalam kegiatan BI Mengajar di gedung BI Solo, Senin (5/8/2019). FOTO/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Sebanyak 500 siswa SMA Batik 1 Surakarta mendapat tambahan wawasan tentang digitalisasi ekonomi dan keuangan dari Bank Indonesia (BI) Cabang Solo. Mereka diajarkan pemahaman tentang era baru revolusi industri 4.0.

Kepala BI Cabang Solo Bambang Pramono mengemukakan, pihaknya ingin memberikan kontribusi kepada generasi muda terkait pemahaman umum tentang digitalisasi ekonomi dan keuangan. Sehingga mereka diharapkan mengetahui topik dan isue terkini tentang digitalisasi ekonomi dan keuangan serta tugas Bank Indonesia. “Topik kali ini digitalisasi ekonomi. Teknologi harus mereka pahami dan melakukan penyesuaian,” ungkap Bambang Pramono usai memberikan materi dalam BI Mengajar, Senin (5/8/2019).

Para generasi muda diharapkan tak hanya menjadi pengguna. Namun didorong agar dapat memanfaatkan teknologi. Sebab di era sekarang, hal itu dapat menciptakan lapangan kerja. “Mereka harus bisa memanfaatkan agar menjadi peluang pekerjaan, diantaranya UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah),” tandasnya. Siswa siswa SMA menjadi pilihan karena mereka lebih cepat melakukan penyesuaian terhadap revolusi industri 4.0.

Jangan sampai generasi muda Indonesia ketinggalan karena teknologi menciptakan efisiensi dan akselerasi perekonomian. Generasi muda ke depan diharapkan menjadi entreprenuer dan bukan hanya bercita cita menjadi pegawai saja.

Dunia industri saat ini tengah memasuki era baru yang disebut Revolusi Industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan perubahan yang begitu cepatnya di era digital saat ini. Indonesia menjadi salah satu target bagi para pemain industri dunia yang tengah berebut masuk pasar Indonesia.

Salah satu pertimbangannya adalah jumlah penduduk serta prosentase pengguna gadget teknologi serta sosial media yang demikian besar. Masyarakat Indonesia sebenarnya sudah mulai terbiasa menggunakan teknologi. Namun belum memanfaatkannya secara optimal. Terlebih dalam urusan produktivitas yang dapat mengembangkan ekonomi digital di Indonesia.

Digitalisasi ekonomi mempengaruhi sektor sosial dan ekonomi yang akan meningkatkan interkonetivitas dari fungsi pekerjaan dan teknologi yang semakin canggih.“Ini menjadi tantangan untuk dapat mendorong masyarakat memanfaatkan teknologi untuk neningkatkan produktivitas ekonomi,” urainya.

Dalam menghadapi era ekonomi digital, tidak hanya membutuhkan kesiapan infrastruktur. Namun juga kesiapan dan pemahaman sumber daya manusia agar ekonomi digital dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.

Kaum milenial yang dibidik merupakan generasi penerus yang menjadi kekuatan ekonomi daerah. Penting bagi kaum milenial untuk mengenal sistem perekonomian Indonesia melalui Bank Sentral, karena mereka akan menjadi pelaku sekaligus penerus pilar kekuatan ekonomi bangsa. Generasi muda diharapkan tidak hanya puas dengan mengambil peranan sebagai pengguna produk digital, namun juga sebagai developer aplikasi digital.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.9549 seconds (0.1#10.140)