TKN Sinyalir 22 Mei Bakal Dijadikan Momentum Kelompok Radikal

Sabtu, 18 Mei 2019 - 17:15 WIB
TKN Sinyalir 22 Mei Bakal Dijadikan Momentum Kelompok Radikal
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin, Abdul Kadir Karding. Foto/SINDOnews
A A A
SEMARANG - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin mengungkapkan akan adanya potensi ancaman dari gerakan massa yang bakal dilakukan pada 22 Mei 2019 mendatang. Bahkan, TKN mensinyalir 22 Mei bakal dijadikan momentum kelompok radikal.

"Kami sudah menemukan kalau 22 Mei nanti mau dijadikan momentum bagi kelompok radikal. Oleh karena itu, semua pihak harus menahan diri semuanya," kata Abdul Kadir saat ditemui di FPIK Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Sabtu (18/5/2019).

Dia mengingatkan, pemilu yang semestinya menjadi alat menuju kesejahteraan masyarakat, jangan malah jadi merusak persatuan dan kekeluargaan sebagai sebuah bangsa.

"Sehingga kita dorong masyarakat agar kembali ke konstitusi dan hukum. Kita tak boleh melakukan sesuatu berdasarkan pokoknya atau berdasarkan apa saja," ujarnya.

Menanggapi klaim kecurangan pemilu 2019 oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Karding menantang mereka untuk mengungkapnya secara terbuka. Politikus PKB ini menyatakan, jika BPN tidak mampu mengungkap kecurangan yang mereka klaim, maka tidak ada alasan bagi siapa pun untuk menganggap pemilu curang.

"Sifatnya, curang itu perlu dibuktikan," tutur Ketua Keluarga Alumni Perikanan Undip (Kerapu) ini.

Menurutnya, saat ini ada sebagian elit politik yang tidak mempercayai sejumlah lembaga negara semisal Mahkamah Konstitusi (MK) dan juga Bawaslu. Sebab itu, lanjut dia, sebaiknya elit-elit politik untuk tak merusak bangsa dengan kedok politik pemilu.

"Selama ini kita selalu mempercayai lembaga negara semacam MK, Bawaslu yang telah dijamin konstitusi dan UUD 45," kata Karding.

Jadi, kalau ada yang tak mempercainya, maka jadi warning bahwa negara dalam posisi berbahaya. Pasalnya, sebagian elitnya tak percaya lagi kepada hukum.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1266 seconds (0.1#10.140)