Momentum Israk Mikraj Tingkatkan Komitmen Persaudaraan

Kamis, 04 April 2019 - 09:00 WIB
Momentum Israk Mikraj Tingkatkan Komitmen Persaudaraan
Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin saat memberikan sambutan di Gedung Olahraga (GOR) Pandawa, Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2019) malam. Foto/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saefudin berharap momentum Israk Mikraj dapat meneguhkan kembali sikap untuk senantiasa meningkatkan komitmen persaudaraan sesama muslim.

Menjaga kerukunan dan mengelola kehidupan keagamaan saat ini terasa lebih sulit karena terpaan limbah media sosial dan derasnya arus desrupsi teknologi informasi. Namun Bagaimanapun, komitmen keagamaan dan kebangsaan amat diperlukan demi terciptanya suasana keagamaan yang kondusif menjelang pesta demokrasi.

Semua keragaman, keberpihakan dan pilihan harus dilakukan dalam semangat persatuan dalam bingkai NKRI. Menag mengungkapkan, Israk Mikraj merupakan peristiwa agung menerima perintah ibadah salat lima waktu dari sang khaliq.

Islam mengajarkan bahwa salah satu tujuan hakiki dari salat adalah agar memiliki benteng pertahanan moral untuk menghindarkan diri dari perbuatan keji dan munkar. Perbuatan keji dan munkar yang harus dihidari beragam rupa.

Seperti merusak dengan kekerasan, perbuatan dan berlebihan atau ekstrem, baik yang merusak diri sendiri atau merusak orang lain. Sebagai bagian umat muslim terbesar di dunia, Bangsa Indonesia berkewajiban untuk memberikan contoh bahwa agama Islam mengajarkan perdamaian, adil, toleran, moderat dan tidak bersikap ekstrem.

“Kita semua mengetahui adil adalah salah satu ajaran terpenting dalam ajaran islam,” papar Lukman Hakim Saefudin di Gedung Olahraga (GOR) Pandawa, Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2019) malam.

Polarisasi masyarakat secara ekstrim, baik atas nama sentimen etnis, suku dan agama, nicaya akan menimbulkan dampak yang sangat destruktif bagi persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kebencian tak sepatutnya dilawan dengan kebencian. “Ia hanya akan sirna jika dibalas dengan cinta,” tegasnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7517 seconds (0.1#10.140)