Gunung Merapi Meletus, Warga Tlogolele Saksikan Asap Membumbung Tinggi

Kamis, 02 April 2020 - 18:03 WIB
Gunung Merapi Meletus, Warga Tlogolele Saksikan Asap Membumbung Tinggi
Letusan Gunung Merapi tampak dari Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, Kamis (2/4/2020) sore. FOTO/IST
A A A
BOYOLALI - Masyarakat lereng Gunung Merapi di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali tidak terlalu terpengaruh dengan letusan Gunung Merapi yang terjadi, Kamis (2/4/2020) sekitar pukul 15.10 WIB. Mereka menyaksikan gumpalan asap membumbung tinggi tapi tidak mendengar suara gemuruh saat letusan berlangsung.

Sekretaris Desa (Sekdes) Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, Neigen Achtah Nur Edy Saputra mengatakan, tidak terjadi hujan abu pascaerupsi Gunung Merapi. Saat terjadi letusan, warga turut menyaksikan secara langsung karena cuaca sedang cerah.

"warga melihat asap membumbung tinggi saat letusan terjadi, tapi tidak terdengar suara gemuruh," kata Neigen Achtah Nur Edy Saputra saat dihubungi SINDOnews, Kamis (2/4/2020). (Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 3.000 Meter)

Saat letusan terjadi, warga tidak panik karena sudah terbiasa dengan suasana seperti itu. Sirene tanda bahaya yang terpasang di desa itu juga tidak berbunyi karena letusan tidak terlalu besar. Sesaat setelah letusan, ibu-ibu, terutama yang tinggal di Dusun Stabelan yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari puncak Merapi, seperti biasanya langsung menyalakan api unggun. Mereka juga berdoa agar terhindar dari abu vulkanik dan awan panas.

Membuat api unggun saat Merapi meletus merupakan sudah tradisi masyarakat di Desa Tlogolele sejak nenek moyang. Selain itu, juga untuk penerangan ketika terjadi letusan dan mati listrik. Membuat api unggun saat Gunung Merapi meletus merupakan kearifan lokal yang berlangsung turun-temurun hingga sekarang.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3507 seconds (0.1#10.140)