Lelaki Paruh Baya yang Tenggelam di Serayu Ditemukan Tak Bernyawa
A
A
A
BANJARNEGARA - Kisro (53), laki-laki paruh baya asal Desa Prigi RT 01/RW 03 Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara yang tenggelam di Sungai Serayu ditemukan meninggal dunia, Jumat (13/03/20) pukul 10.15 WIB. Lokasi penemuan sekitar 1 kilometer arah barat dari titik awal tenggelam.
"Korban ditemukan dalam keaadaan meninggal dunia. Jaraknya kurang lebih 1 km sebelah barat TKP," kata Koodinator Basarnas Pos SAR Wonosobo, Hardi Amanurijal.
Setelah ditemukan, selanjutnya jenazah dibawa ke puskesmas Sigaluh untuk dilakukan pemeriksaan. Sementara operasi SAR dinyatakan selesai dan petugas kembali ke satuannya masing-masing. (Baca Juga: Asyik Mancing, Lelaki Paruh Baya Hanyut Terbawa Arus Sungai Serayu)
Untuk diketahui, peristiwa ini bermula saat Kisro sedang mencari ikan dengan cara mancing, pada Rabu (11/3/2020) sore. Dia duduk di atas batu aliran Sungai Serayu. Kisro diduga terpelesat jatuh tenggelam.
"Tercebur di Sungai Serayu korban berusaha menyelamatkan diri tapi korban tidak bisa berenang, akhirnya terbawa arus tenggelam," kata Kepala Basarnas Semarang, Nur Yahya.
Dalam operasi pencarian, tim SAR gabungan dibagi menjadi 2 Search Rescue Unit (SRU). SRU 1 penyisiran menggunakan 4 perahu rafting dari TKP sampai Jembatan Singomerto, sedangkan SRU 2 menggunakan Linding Craft Rubber (LCR) dari depo pasir Semampir sampai bendungan waduk Mrican.
"Korban ditemukan dalam keaadaan meninggal dunia. Jaraknya kurang lebih 1 km sebelah barat TKP," kata Koodinator Basarnas Pos SAR Wonosobo, Hardi Amanurijal.
Setelah ditemukan, selanjutnya jenazah dibawa ke puskesmas Sigaluh untuk dilakukan pemeriksaan. Sementara operasi SAR dinyatakan selesai dan petugas kembali ke satuannya masing-masing. (Baca Juga: Asyik Mancing, Lelaki Paruh Baya Hanyut Terbawa Arus Sungai Serayu)
Untuk diketahui, peristiwa ini bermula saat Kisro sedang mencari ikan dengan cara mancing, pada Rabu (11/3/2020) sore. Dia duduk di atas batu aliran Sungai Serayu. Kisro diduga terpelesat jatuh tenggelam.
"Tercebur di Sungai Serayu korban berusaha menyelamatkan diri tapi korban tidak bisa berenang, akhirnya terbawa arus tenggelam," kata Kepala Basarnas Semarang, Nur Yahya.
Dalam operasi pencarian, tim SAR gabungan dibagi menjadi 2 Search Rescue Unit (SRU). SRU 1 penyisiran menggunakan 4 perahu rafting dari TKP sampai Jembatan Singomerto, sedangkan SRU 2 menggunakan Linding Craft Rubber (LCR) dari depo pasir Semampir sampai bendungan waduk Mrican.
(amm)