RSUD Kraton Pekalongan Terendam Banjir, Puluhan Pasien Dievakuasi

Senin, 24 Februari 2020 - 14:22 WIB
RSUD Kraton Pekalongan Terendam Banjir, Puluhan Pasien Dievakuasi
Pasien RSUD Kraton Pekalongan yang berada di Ruang Mawar dan Wijayakusuma terpaksa dievakuasi ke beberapa ruangan lain akibat banjir yang merendam sebagian besar gedung rumah sakit, Senin (24/2/2020). FOTO/iNews/SURYONO SUKARNO
A A A
PEKALONGAN - Puluhan pasien RSUD Kraton Pekalongan yang berada di Ruang Mawar dan Wijayakusuma terpaksa dievakuasi ke beberapa ruangan lain akibat banjir yang merendam sebagian besar gedung rumah sakit, Senin (24/2/2020). Pasien dipindahkan ke beberapa ruangan seperti Ruang Cempaka, Ruang Kenanga, dan Ruang Onkologi.

Direktur RSUD Kraton, Eko Wigiyantoro mengungkapkan, evakuasi pasien dilakukan setelah banjir merendam sekitar 90% gedung rumah sakit sejak Senin pagi pukul 04.00 WIB. Ketinggian air berkisar antara 20 hingga 50 sentimeter dan masuk ke semua ruangan rumah sakit.

"Banjir kali ini memang lebih parah dari sebelumnya. Perkiraan kami 90% bagian gedung rumah sakit terendam banjir. Sehingga tadi pasien dari Ruang Mawar dan Ruang Wijayakusuma kami evakuasi ke beberapa ruangan yang lebih aman," tuturnya.

Dikatakan Eko, untuk pasien dari Ruang Mawar yang dievakuasi tercatat sebanyak 18 orang. Sebagian dibawa ke Ruang Cempaka dan sebagian lagi ke Ruang Onkologi. Sedangkan pasien dari Ruang Wijayakusuma yang dievakuasi sebanyak 8 orang dipindah ke Ruang Cempaka dan Ruang Flamboyan.

Eko mengatakan, RSUD Kraton tahun ini sudah tiga kali terendam banjir. Pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya penanganan dan antisipasi seperti membuat tanggul darurat dan tanggul pasir di sejumlah pintu masuk untuk menahan air. Kemudian pihak RSUD juga telah meminjam pompa dari BPBD. "Saat ini sudah ada tiga pompa dan nanti akan ditambah tiga pompa lagi," katanya.

Selain ruangan yang terendam, RSUD Kraton juga mematikan alat radiologi yang berfungsi untuk melakukan CT Scan dan mamografi karena kondisi yang tidak memungkinkan. "Alat radiologi kami matikan karena sumber listrik ada di bawah dan terendam banjir. Untuk alat lain masih dapat difungsikan seperti biasa," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4041 seconds (0.1#10.140)