Cerita Peserta Luar Daerah yang Mengikuti Tes CPNS di Jawa Tengah

Sabtu, 22 Februari 2020 - 18:58 WIB
Cerita Peserta Luar Daerah yang Mengikuti Tes CPNS di Jawa Tengah
Para peserta seleksi CPNS antre sebelum masuk ruang tes di Asrama Donohudan, Boyolali, Sabtu (22/2/2020). Foto/Dok Humas Pemprov Jateng
A A A
BOYOLALI - Posisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan kerja Pemprov Jateng juga diincar oleh warga dari luar daerah. Ketersediaan formasi dan kemudahan akses informasi menjadi sebab, mengapa mereka memilih berjuang di Jawa Tengah. Seperti yang terlihat pada seleksi CPNS di Asrama Donohudan, Boyolali, Sabtu (22/2/2020).

Seorang pejuang PNS asal Deli Serdang, Sumatera Utara, Lydia Silalahi mengaku mendaftar untuk formasi sebagai guru biologi di SMA Negeri Tayu, Kabupaten Pati. Ia bahkan telah melakukan survei terhadap sekolah yang dipilihnya.

"Saya aslinya Deli Serdang, tapi saat ini sedang ambil S2 di Bandung. Kemarin dari Bandung ke sini sendiri, naik bus. Saya pilih Jawa Tengah karena formasi yang tersedia dua sampai tiga untuk setiap formasi. Kalau daerah lain, seperti Jatim kan hanya satu. Di kampung halaman saya juga. Kalau di Bandung lokasi sekolahnya jauh," tuturnya setelah mengerjakan soal tes CPNS.

Lydia mengaku sudah dua kali mengikuti tes. Pertama kali, dia ikut formasi di Deli Serdang pada tahun lalu. Tak berhasil, Lydia pun mengarahkan lamaran berkasnya ke Jateng.

Lydia mengaku cukup puas dengan pelayanan selama proses tes di Boyolali. Selain ramah, menurutnya, banyak petugas yang responsif terhadap pertanyaannya. "Saya baru pertama kali ke Boyolali. Sampai di sini (tempat ujian) langsung diarahkan oleh panitia. Kemarin saya cari info lewat media sosial dan WA juga cepat dibalas," jelas Lydia.

Pejuang PNS lain dari Yogyakarta, Hesta Eka Yulita (28) mengaku, sudah empat kali melamar CPNS di Jawa Tengah. Menurutnya, kemudahan dalam pengurusan administrasi calon pegawai negeri, menjadi alasannya.

"Saya memilih Jateng karena menurut saya tidak ribet, simple, tinggal kirimkan berkas online tanpa berkas (fisik). Kota yang dibutuhkan juga kota tidak pelosok-pelosok," ujarnya.

Ia menyebut, kali ini ia melamar sebagai guru ekonomi di SMAN 8 Surakarta. Sebelumnya, Hesta pernah melamar PNS di berbagai kota lain, di Jateng, namun masih gagal. Kali ini ia berharap, bisa berhasil mengerjakan ujian dan dapat lolos ke tahap selanjutnya.

"Kalau kemarin kan passing gradenya tinggi, sekarang agak diturunkan. Nah semoga bisa lolos SKD sampai SKB dan seterusnya. Seumpama bisa lolos, saya berencana pindah di Surakarta. Tapi ya itu saingannya sekitar 300 orang di posisi saya, sedangkan yang diambil satu saja," ungkap Hesta.

Perlu diketahui, lingkungan kerja pemprov Jateng mendapatkan kuota CPNS sebanyak 1.409. Dari jumlah tersebut 36 di antaranya tidak terisi, sehingga total formasi yang diperebutkan adalah 1.373 posisi. Adapun, jumlah pelamar posisi tersebut berjumlah 49.223 orang.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3571 seconds (0.1#10.140)