Bawaslu Petakan Kerawanan Pilwalkot Solo

Selasa, 18 Februari 2020 - 22:30 WIB
Bawaslu Petakan Kerawanan Pilwalkot Solo
Bawaslu Solo mulai memetakan indeks kerawanan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo tahun 2020. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
SOLO - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Solo mulai memetakan indeks kerawanan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo tahun 2020. Partisipasi masyarakat mencegah kerawanan dinilai sebagai salah kunci suksesnya pengawasan.

Komisioner Bawaslu Solo Agus Sulistyo mengungkapkan, pihaknya masih menunggu indeks kerawanan Pemilu oleh Bawaslu pusat. Meski demikian, antisipasi untuk menanggulangi kerawanan sudah mulai dilakukan. "Daerah mana yang rawan, kami belum bisa mengatakan sekarang. Yang jelas Bawaslu menjalin komunikasi dengan seluruh stakeholder atas berbagai kemungkinan yang terjadi," kata Agus Sulistyo, Selasa (18/2/2020).

Selain pemetaan daerah rawan, Bawaslu Solo juga mewaspadai kerawanan akibat kelompok calon yang berlaga. Ada perbedaan penanganan apabila calon diusung partai politik dengan calon yang diusulkan partai politik melawan calon perseorangan. Termasuk juga kemungkinan calon dari partai politik melawan kotak kosong. "Lebih rawan yang mana, tentunya kami punya pertimbangan. Seluruhnya sudah disiapkan antisipasi," katanya.

Sebagai langkah awal, Bawaslu melakukan sosialisasi kepada kelompok-kelompok masyarakat. Mereka dijadikan corong sosialisasi guna diteruskan kepada masyarakat lainnya. "Kami kuatkan nilai-nilai pengawasan partisipatif. Minimal memiliki rasa peduli, tingkatan maksimalnya berani melapor jika ada temuan pelanggaran," katanya.

Selama ini, belum banyak masyarakat berani melapor jika menemukan pelanggaran. Mereka memilih tak peduli atau membiarkan perbuatan pelanggaran. Masyarakat masih menganggap fungsi pengawasan hanya oleh Bawaslu. Ada pula yang berfikir jika melaporkan pelanggaran akan menjadi bulan-bulanan kelompok masyarakat lainnya. "Tugas kami bagaimana menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pengawasan," ucapnya.

Ketua Bawaslu Solo Budi Wahyono mengatakan, pengawasan partisipatif terus disosialisasikan kepada masyarakat agar tumbuh kesadaran. Terakhir Bawaslu melakukan sosialisasi kepada guru mata pelajaran Kewarganegaraan tentang pengawasan Pilkada. Para guru diharapkan dapat memasukkan nilai-nilai pengawasan kepada siswa dalam mata pelajaran yang diampu.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.7088 seconds (0.1#10.140)