Golkar Gembleng 600 Kader Milenial Agar Melek Politik
A
A
A
BANTUL - Partai Golkar terus berusaha menjadi parpol yang bisa diterima semua kalangan. Kali ini 600 kader muda milenial Golkar DIY digembleng untuk pengkaderan parpol yang sempat berjaya di era orde baru tersebut.
Politisi senior Golkar, Gandung Pardiman mengatakan, saat ini Golkar terus berbenah dan siap mengembalikan kejayaan. Bahkan kaum muda milenial mulai tertarik untuk bergabung guna kemenangan parpol.
"Ini bukti bahwa Golkar bisa diterima golongan milenial," tandasnya saat Pengkaderan Fungsional Pemuda Golkar Milenial di Grha Gandung Pardiman Center (GPC) di Bantul, Minggu (12/1/2020).
Dijelaskannya, setiap generasi memiliki perbedaan gaya sesuai dengan eranya. Begitu juga dengan tantangan yang dihadapi. "Setiap generasi akan memiliki tantangan tersendiri dan saat ini tantangan teknologi komunikasi menjadi hal penting," kata anggota Komisi VII DPR ini. Untuk itu kader milenial Golkar wajib menguasai teknologi informasi. Hal ini penting untuk menjawab tantangan zaman digital dan juga revolusi industri 4.0.
Ketua panitia pengkaderan, Syarif Guska Laksana mengemukakan sebanyak 600 kader milenial hadir dalam agenda pengkaderan kali ini. Para pemuda tersebut berasal generasi muda Golkar dari semua kabupaten/kota se-DIY. "Generasi muda milenial memang harus mendapatkan pendidikan politik, harus mampu memahami politik dengan benar. Ini menjadi bekal utama kader muda Golkar," ulasnya.
Dilanjutkannya, sebuah pemahaman poltiik yang harus ditanamkan bahwa menjadi pemimpin bukanlah hal instan. Namun diperlukan proses panjang dan berjenjang. "Pemuda Golkar harus paham. Hal ini bukanlah perkara mudah, harus melewati sistem yang ada di partai politik," tandasnya.
Dalam agenda tersebut juga menghadirkan pengamat politik UGM Arie Sujito. Menurut Arie, politik adalah seni memahami kekuasaan. Dengan kemajuan politik saat ini membutuhkan peran anak muda atau generasi muda .
Oleh karena itu saat ini penting bagi partai politik termasuk Golkar melakukan pendidikan politik bagi generasi muda. "Ini penting agar mampu memiliki nilai positif dalam memahami peran dan fungsi partai politik," ujarnya
Arie melanjutkan memperjuangkan demokrasi tidak hanya sekedar pemilu yang sukses saja. Namun lebih dari itu, harus berhasil menyejahterakan rakyat.
"Partai politik menjadi salah satu pilar demokrasi, jika kita percaya demokrasi maka kita harus membangun partai politik. Generasi milenial harus dihadapkan pada politik yang humanis dan toleransi yang kuat, sehingga konsep politik yang tumbuh adalah politik yang humanis dan toleransi. generasi milenial harus hadir baik itu sebagai subjek dan objek politik," pungkasnya.
Politisi senior Golkar, Gandung Pardiman mengatakan, saat ini Golkar terus berbenah dan siap mengembalikan kejayaan. Bahkan kaum muda milenial mulai tertarik untuk bergabung guna kemenangan parpol.
"Ini bukti bahwa Golkar bisa diterima golongan milenial," tandasnya saat Pengkaderan Fungsional Pemuda Golkar Milenial di Grha Gandung Pardiman Center (GPC) di Bantul, Minggu (12/1/2020).
Dijelaskannya, setiap generasi memiliki perbedaan gaya sesuai dengan eranya. Begitu juga dengan tantangan yang dihadapi. "Setiap generasi akan memiliki tantangan tersendiri dan saat ini tantangan teknologi komunikasi menjadi hal penting," kata anggota Komisi VII DPR ini. Untuk itu kader milenial Golkar wajib menguasai teknologi informasi. Hal ini penting untuk menjawab tantangan zaman digital dan juga revolusi industri 4.0.
Ketua panitia pengkaderan, Syarif Guska Laksana mengemukakan sebanyak 600 kader milenial hadir dalam agenda pengkaderan kali ini. Para pemuda tersebut berasal generasi muda Golkar dari semua kabupaten/kota se-DIY. "Generasi muda milenial memang harus mendapatkan pendidikan politik, harus mampu memahami politik dengan benar. Ini menjadi bekal utama kader muda Golkar," ulasnya.
Dilanjutkannya, sebuah pemahaman poltiik yang harus ditanamkan bahwa menjadi pemimpin bukanlah hal instan. Namun diperlukan proses panjang dan berjenjang. "Pemuda Golkar harus paham. Hal ini bukanlah perkara mudah, harus melewati sistem yang ada di partai politik," tandasnya.
Dalam agenda tersebut juga menghadirkan pengamat politik UGM Arie Sujito. Menurut Arie, politik adalah seni memahami kekuasaan. Dengan kemajuan politik saat ini membutuhkan peran anak muda atau generasi muda .
Oleh karena itu saat ini penting bagi partai politik termasuk Golkar melakukan pendidikan politik bagi generasi muda. "Ini penting agar mampu memiliki nilai positif dalam memahami peran dan fungsi partai politik," ujarnya
Arie melanjutkan memperjuangkan demokrasi tidak hanya sekedar pemilu yang sukses saja. Namun lebih dari itu, harus berhasil menyejahterakan rakyat.
"Partai politik menjadi salah satu pilar demokrasi, jika kita percaya demokrasi maka kita harus membangun partai politik. Generasi milenial harus dihadapkan pada politik yang humanis dan toleransi yang kuat, sehingga konsep politik yang tumbuh adalah politik yang humanis dan toleransi. generasi milenial harus hadir baik itu sebagai subjek dan objek politik," pungkasnya.
(nun)