1.091 Ibu Berkebaya Ciptakan 1.091 Sapu dari Botol Plastik

Minggu, 05 Januari 2020 - 13:00 WIB
1.091 Ibu Berkebaya Ciptakan 1.091 Sapu dari Botol Plastik
Sebanyak 1.091 warga Kelurahan Sambiroto, Kecamatan Tembalang membuat 1.091 sapu dari botol plastik di halaman perumahan Citragrand, Semarang, Minggu (5/1/2020). FOTO/SINDOnews/AHMAD ANTONI
A A A
SEMARANG - Kreatif dan inovatif. Begitulah yang diperlihatkan ibu-ibu warga dari 11 RW di Kelurahan Sambiroto, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Mereka memanfaatkan barang-barang bekas terutama limbah botol plastik menjadi sapu.

Menariknya, sebanyak 1.091 ibu dengan balutan busana kebaya memperlihatkan kreasinya dalam membuat 1.091 sapu plastik dalam kegiatan bertajuk "Seribu Ibu, Seribu Sapu" di halaman perumahan Citragrand, Sambiroto, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (5/1/2020).

Atas kreativitasnya, mereka diganjar penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid). Piala dan piagam penghargaan diberikan kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang diwakilkan Wakil Wali Kota Hevearita G Rahayu selaku pemrakarsa hingga ibu-ibu kelurahan Sambiroto sebagai pelaksana.

"Leprid memberikan apresiasi kepada ibu-ibu warga kelurahan Sambiroto bersama Pemkot Semarang yang telah berhasil menciptakan rekor baru yaitu pembuatan sapu dari bahan limbah botol plastik yang dibuat oleh 1.091 ibu," kata Ketua Umum dan Pendiri Leprid, Paulus Pangka.

Menurutnya, kegiatan penciptaan rekor tersebut dalam rangka wujud kepedulian warga Kelurahan Sambiroto terhadap lingkungan hidup, salah satunya adalah pengendalian banjir. Karena plastik atau botol plastik merupakan salah satu barang yang membuat tersumbatnya saluran air sehingga menimbulkan banjir.

"Oleh karena itu, Pemkot Semarang yang telah melakukan pengolahan pengendalian limbah yang terintegrasi, melakukan menciptakan rekor pembuatan 1.091 sapu plastik yang merupakan inspirasi dari ibu-ibu keluarahan Sambioto, sehingga layak dapat apresiasi," katanya.

Wakil Wali Kota Hevearita G Rahayu juga mengapresiasi atas kreativitas yang dilakukan ibu-ibu Kelurahan Sambiroto dengan memanfaatkan limbah plastik menjadi sapu.

"Dari sampah bisa menjadi barang-barang yang bermanfaat tergantung dari kreativitas warga, inovasi masing-masing ibu yang di-support kelurahan, kecamatan, sehingga bisa menjadi karya-karya yang begitu luar biasa," ujar Wawali yang akrab disapa Mbak Ita ini.

"Yang paling penting adalah bisa mengurangi sampah yang menyebabkan salah satu menjadi banjir. Ke depan bisa menjadi contoh, bisa bermanfaat dan bisa mengurangi pengeluaran bagi ibu rumah tangga," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4781 seconds (0.1#10.140)