Densus Amankan Senjata Rakitan dari Rumah Terduga Teroris

Rabu, 20 November 2019 - 16:13 WIB
Densus Amankan Senjata Rakitan dari Rumah Terduga Teroris
Selain menemukan bahan bom, Densus 88 juga menemukan bom rakitan serta senjata api rakitan. FOTO : Suharjono/SINDOnews
A A A
GUNUNGKIDUL - Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror terus menyisir rumah terduga teroris di Dusun Ngunut Tengah, Desa Ngunut, Kecamatan Playen. Selain menemukan bahan bom, tim juga menemukan bom rakitan serta senjata api rakitan.

Semua barang bukti dikumpulkan dan langsung diangkut tim yang sudah sekitar dua bulan melakukan penyelidikan di sekitar lokasi. Sedangkan Abu Umar alias Markino ditangkap saat beli gas di jalan raya.

"Jadi Markino ditangkap di jalan pas dia pergi beli gas atau apa tadi pagi," tutur Suharto salah satu tetangga terdua teroris kepada wartawan, Rabu (29/11/2019).

Dijelaskannya, setelah semua diperiksa kemudian beberapa barang dibawa pakai kardus. Dia mengaku melihat pedang, pisau, dua senjata rakitan serta bom rakitan. "Semua dibawa petugas," terangnya .

Menurutnya Markino juga sempat masuk ormas Islam, dia diminta membawa ambulan. Namun sudah beberapa bulan ini dipecat dan ambulan ditarik. "Dia tidak pernah ikut kegiatan sosial lingkungan. Arisan RT dan kegiatan lain tidak ikut," imbuh Suharto yang masih kerabat dengan istri pelaku.

Dia mengaku kasihan dengan anak perempuan terduga teroris. Saat pulang di salah satu PTN di Yogyakarta, dia kaget mendengar bapaknya ditangkap Densus 88 dan diketahui menyimpan bom. "Kalau tidak ditangkap bisa jadi sudah ada rencana meledakkan bom ini, mungkin sudah lama didanai, anaknya shok juga ketika dikasih tahu bapaknya menyimpan bom," ulasnya.

Sementara warga lainnya, Hartono mengatakan dia kenal dengan Abu Umar saat bergabung di salah satu ormas keagamaan. Namun saat itu dia melihat Abu Umar sudah mulai terlihat melenceng dengan garis organisasi.

"Kami sempat ingatkan agar kembali sesuai garis organisasi, namun selalu bilang banyak orang yang toghut, sulit sekali diingatkan," katanya.

Setelah upaya penyadaran gagal, akhirnya fasilitas mobil ambulan ditarik dan dia dikeluarkan dari organisasi. "Sebelum ditangkap saya sempat berpapasan tadi pagi di jalan dia membawa tabung gas," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1827 seconds (0.1#10.140)