Teng-tengan, Tradisi Warga Kendal Memasang Lampion Sambut Maulid Nabi

Rabu, 06 November 2019 - 12:44 WIB
Teng-tengan, Tradisi Warga Kendal Memasang Lampion Sambut Maulid Nabi
Warga Kaliwungu, Kendal membuat lampion berbentuk kapal, Rabu (6/11/2019). Lampion ini akan dipasang di depan rumah untuk menyambu Maulid Nabi Muhammad SAW. FOTO/iNews/EDDIE PRAYITNO
A A A
KENDAL - Warga Kaliwungu, Kabupaten Kendal memiliki tradisi unik menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada Sabtu (9/11/2019) nanti. Mereka memasang lampu lampion berbentuk kapal atau bintang di depan rumah. Tradisi ini disebut dengan teng-tengan.

Tradisi mamasang lampion ini konon sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki dan nikmat yang diberikan Sang Pencipta. Para pembuat lampion kebanyakan adalah warga di sekitar Masjid Kaliwungu. Selain dipasang sendiri, mereka juga melayani pemesanan dari warga lain yang ingin memasang lampion di depan rumahnya.

Kini jumlah perajin lampion di Kaliwungu tak begitu banyak. Kurang dari 10 orang. Tak heran mereka pun kebanjiran pemesanan lampion menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW.

Susianto, salah satu perajin lampion mengaku memiliki kemampuan membuat lampion berbahan bambu dan kertas dari ayahnya. Butuh keterampilan khusus untuk membuat lampion ini karena cukup rumit. Bahan yang dibutuhkan adalah bambu dan kertas berwarna-warni sebagai hiasannya. Bambu yang sudah dipotong sesuai ukuran lalu dihaluskan dan dibentuk menjadi rangka.

Untuk membentuk rangka lampion yang diinginkan, Susianto menggunakan paku dan kawat sebagai pengikat. Setelah rangka jadi baru ditutup dengan kertas warna-warni yang telah disediakan.

“Untuk semalam bisa membuat dua hingga empat rangka teng-tengan berbentuk kapal. Untuk menutup rangka butuh sekitar tiga jam untuk dua lampion kapal berukuran besar,” katanya, Rabu (6/11/2019).

Dalam satu pekan, Susianto mampu memproduksi 30-50 teng-tengan. Satu buah teng-tengan dijual dengan harga antara Rp25.000-Rp40.000. Jika sebelumnya lampion diberi lampu templok, maka sekarang sudah menggunakan lampu hias.

“Ini usaha sampingan setahun sekali sekaligus melestarikan budaya Kaliwungu saat Maulid Nabi,” tuturnya.

Sementara bagi warga Kaliwungu memasang lampion seakan menjadi kewajiban menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW. Lampion nantinya diberi lampu berwarna warni dan dipasang di depan rumah.

Salah satu warga Kaliwungu, Gunawan mengatakan, memasang lampion di depan rumah menjadi tradisi tahunan warga di Kaliwungu, Kendal menyambut mualid. Ini sebagai bentuk penghormatan atas kelahiran nabi akhir zaman yang membawa umat ke zaman yang lebih terang.

“Setelah peringatan maulud selesai, teng-tengan ini disimpan dan akan dipasang kembali tahun depan,” katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.9410 seconds (0.1#10.140)