Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Ciptakan Alat Praktikum Fisika Bagi Tuna Netra

Kamis, 31 Oktober 2019 - 14:50 WIB
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Ciptakan Alat Praktikum Fisika Bagi Tuna Netra
Mahasiswa UIN Suka Yogyakarta menunjukkan alat pratikum fisika bagi tuna netra di kampus UIN Suka Yogyakata, Kamis (31/10/2019). Foto/Dok.Humas UIN Suka Yogyakarta
A A A
YOGYAKARTA - Dua mahasiswa program studi (prodi) Fisika Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Aji Rahmadi dan Adi Ahmad Danisa berhasil membuat alat pratikum fisika bagi tuna netra, yang diberinama alat praktikum pendulum reversibel ramah difabel. Dengan alat ini akan memudahkan tuna netra dalam menentukan variasi panjang massa dan periode dari pendulum saat melaksanakan pratikum.

Karya mereka juga menjuari lomba Inovasi Media Pembelajaran & Praktikum Tingkat Nasional untuk SMK dan Madrasah 2019 yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, Sabtu (28/10/2019).

Adi Ahmad Danisa mengatakan alat pratikum pendulum reversibel ini sama seperti alat praktikum pada umumnya yang digunakan oleh praktikan normal, yang membedakan pada outputnya, yaitu dalam bentuk suara. Sehingga dapat memudahkan praktikan penyandang tuna netra dalam menentukan variasi panjang massa dan periode dari pendulum.

“Praktikan dapat mencatat dan menganalisis hasil data yang mereka dengar melalui suara yang keluar dari buzzer dengan sentuhan kode dari Arduino nano,” jelas Adi, Kamis (31/10/2019).

Selain membantu tuna netra dalam praktikum fisika, alat ini juga tidak memerlukan biaya yang mahal. Sebab tujuan membuat alat ini agar bisa diproduksi dalam jumlah yang banyak. Sehingga alat praktikum semacam ini dapat membantu para siswa penyandang tuna netra dalam menjalankan praktikum di sekolah masing-masing,

“Semoga alat ini juga dapat diproduksi dalam jumlah banyak, kami siap membantu dalam hal pembuatan,” harap Adi.

Mereka juga mengharapkan generasi milenial di Indonesia ini, aktif berinovasi dan berkreasi, bereksperimen, bahkan melakukan riset-riset dari hal-hal yang sederhana di lingkungannya. Sebab dari hal hal yang sederhana, jika sudah bisa menjadi kebiasaan dapat menemukan hal yang luar biasa yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat luas. Sehingga masa depan Indonesia dapat menjadi lebih baik. “Itulah harapkan kami,” tambah Aji Rahmadi.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6937 seconds (0.1#10.140)