FISIP Undip Gelar Konferensi Internasional Icespe 2019

Selasa, 22 Oktober 2019 - 05:51 WIB
FISIP Undip Gelar Konferensi Internasional Icespe 2019
Para narasumber dalam Conference Social and Political Enquieries (Icespe) 2019 di Auditorium FISIP Undip Semarang, Senin (21/10/2019). FOTO: IST
A A A
SEMARANG - Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Undip menggelar Conference on Indonesia Social and Political Enquieries (Icespe) 2019 di Auditorium FISIP Undip Semarang, Senin (21/10/2019).

Konferensi mengusung tema People, Nature, and Technology: Promoting Inclusive Environmental Governance in the Era of Digital Revolution, atau Manusia, Alam, dan Teknologi: Mempromosikan Tata Kelola Lingkungan yang Inklusif di Era Revolusi Digital.

Konferensi menghadirkan sejumlah pembicara nasional dan mancanegara. Di antaranya, Prof Shirley Ho Soo Yee PhD (Singapura), Dr David Al Marez (Filipina) dan Prof Henny Warsilah PhD (Guru Besar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).

Selain itu juga cendekiawan mulai dari Prof Sudharto PH PhD, Micah Fisher PhD, Riyanti Djalante PhD, serta Dr Violet Valdez. Forum itu juga dihadiri Wakil Rektor Undip Budi Setiyono PhD, Dekan FISIP Dr Hardi Warsono, serta Wakil Dekan II Dr Ika Riswanti Putranti.

Ketua panitia Wijayanto menerangkan, topik tersebut didasarkan pada tiga proposisi utama, yakni masalah lingkungan yang semakin serius dan besar, karena telah mencapai skala global dan juga saling terkait.

“Proposisi kedua dari judul ini adalah karena tingkat keseriusan, skala dan kompleksitasnya, kita hanya dapat mengatasi masalah-masalah itu bersama-sama dan tepat waktu. Inilah yang kami konsepkan sebagai pendekatan inklusif dan kolaboratif untuk tata kelola lingkungan,” terang Wijayanto.

Untuk proposisi ketiga adalah bahwa teknologi sebagai produk ilmu, dapat digunakan sebagai instrumen untuk membantu memecahkan masalah jika digunakan secara bijak.

Wakil Dekan I FISIP Undip, Teguh Yuwono menambahkan, konferensi internasional ini merupakan rangkaian kegiatan Dies Natalis ke 62 Undip. “Kami ingin berkontribusi sehubungan mendorong kinerja akademi Undip. Melalui Icespe juga diinginkan para ilmuan dari berbagai negara berbagi ilmu, pengetahuan, dan metode terbarukan terutama riset di bidang ilmu sosial dan lingkungan, kata Teguh.

Sementara, Shirley Ho Soo Yee menegaskan bahwa untuk mempengaruhi pemahaman orang mengenai dampak perubahan iklim butuh peran media massa. Sebab, tidak semua orang menyadari bahaya serius perubahan iklim dewasa ini.

Sedangkan Henny Warsilah menyatakan, butuh menumbuhkan ketahanan dan adaptasi tinggi menghadapi perubahan iklim yang muncul.
David Al Marez menegaskan bahwa masyarakat diharapkan semakin peduli terhadap kondisi alam dan lingkungan. Misalnya, pengelolaan sumber mata air untuk kehidupan yang berkelanjutan.

“Semua ini dilakukan dengan sepenuh hati oleh masyarakat di Kota Dafao Filipina yang menerapkan prinsip kota cerdas dipadu dengan model kearifan lokal masyarakat setempat,” pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5533 seconds (0.1#10.140)