Mahasiswa dari 4 Benua Gelar Cultural Workshop di Cireundeu

Senin, 22 Juli 2019 - 20:56 WIB
Mahasiswa dari 4 Benua Gelar Cultural Workshop di Cireundeu
Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna berfoto bersama mahasiswa dari beberapa negara di Kampung Adat Cireundeu, Leuwigajah, Kota Cimahi, Senin (22/7/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Sejumlah mahasiswa dari empat benua, Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia, mendatangi Kampung Adat Cireundeu, Leuwigajah, Kota Cimahi, Senin (22/7/2019).

Mereka hadir bersama mahasiswa dari Universitas Parahyangan (Unpar) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk melaksanakan kegiatan Summercourse, Sociopreuner, dan Cultural Workshop.

Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna yang menerima para peserta mengatakan, menjadi kebanggaan bagi Kampung Adat Cireundeu dan Pemkot Cimahi dikunjungi oleh mahasiswa dari beberapa negara.

Di antaranya seperti dari Amerika, Mesir, Spanyol, Madagaskar, Azerbaijan, Afghanistan, Timor Leste, Aljazair, Jepang, Korea, Tiongkok, Filipina, Vietnam, dan Thailand.

Pesona dan keunikan Kampung Adat Cireundeu memang sudah dikenal luas, sehingga Pemkot Cimahi benar-benar melindungi keberadaannya. Sudah hampir seratus tahun, masyarakat Cireundeu meneruskan tradisi mengolah dan mengonsumsi singkong sebagai bahan makanan pokok. Tidak hanya itu, warga Kampung Adat Cireundeu juga menjungjung tinggi adat istiadat, musik dan tarian lokal.

"Sebuah kebanggaan bagi Kota Cimahi khususnya Kampung Adat Cireundeu yang bisa menjadi tempat pelaksanaan kegiatan Summercourse, Sociopreuner, dan Cultural Workshop 2019. Semoga Cireundeu bisa dikenal lebih luas lagi ke dunia internasional dan apa yang menjadi tujuan dari kegiatan ini bisa tercapai," kata Ajay.

Dia menjelaskan, komunitas masyarakt adat Cireundeu mampu mengalolah singkong menjadi berbagai produk kuliner turunan yang enak dan sehat. Hal itu didapat karena masyarakatnya terus meningkatkan seni mengolah makanan dan juga ilmu pengetahuan.

Pemkot Cimahi juga telah mengubah strategi pengembangan kampung adat Cireundeu melalui pendekatan kuliner, konservasi, dan juga melalui seni musik, dan tarian tradisonal.

Atas kerja keras dan komitmen menjaga kampung adat, pada 18 Juli 2019 lalu, Pemkot Cimahi mendapatkan penghargaan sebagai Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019 tingkat nasional dengan mengusung Gastrodiplomacy Cireundeu atau diplomasi pangan Cireundeu.

Oleh karenanya ucapan terima kasih disampaikan kepada pengurus adat Kampung Cireundeu atas kerja sama dan juga dukungannya dalam m membangun Kampung Adat Cireundeu sebagai destinasi wisata edukasi di Kota Cimahi.

"Kampung Adat Cireundeu merupakan destinasi wisata edukasi ketahanan pangan, seni, dan budaya. Makanya banyak pelajar dan mahasiswa yang datang berkunjung sambil belajar bermain angklung, gamelan, dan suling. Makanya di sini ada 17 homestay untuk para pengunjung yang ingin tinggal lebih lama agar dapat berinteraksi dengan masyarakat lokal," pungkasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6370 seconds (0.1#10.140)