Galeri Wayang Jadi Wisata Edukasi Andalan Purwakarta

Kamis, 20 Desember 2018 - 17:24 WIB
Galeri Wayang Jadi Wisata Edukasi Andalan Purwakarta
Salah satu ruangan utama di Galeri Wayang, Jalan Ganda Negara, Purwakarta yang terdapat relief kisah Ramayana dan Mahabarata. Foto Ist
A A A
PURWAKARTA - Pemkab Purwakarta memanfaatkan salah satu bangunan di kompleks perkantorannya di Jalan Ganda Negara, menjadi salah lokasi wisata edukasi. Galeri Wayang sebutan untuk objek wisata baru yang berlokasi di eks kantor Sekda Purwakarta tersebut. Posisi bangunannya persis bersebelahan dengan kantor Bupati Purwakarta.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Budaya (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta Heri Anwar menyebutkan, pemkab tidak membiarkan sekecil apapun potensi wisata yang ada, termasuk perkantoran sekalipun. Hal ini sebagai konsekwensi dari pembenahan dan pengembangan potensi pariwisata yang ada.

Pengembangan itu untuk menciptakan keberagaman tempat wisata. Selain objek wisata berbasis alam (lingkungan), religi, ada juga yang berbasis edukasi, salah satunya Galeri Wayang. "Di galeri ini masyarakat bisa mendapat berbagai informasi sejarah soal pewayangan Nusantara," ungkap Heri, Kamis (20/12/2018).

Dia menerangkan, Galeri wayang ini merupakan gagasan dari mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Saat itu, Dedi ingin anak-anak muda zaman now tetap mengenal wayang sebagai warisan leluhur. Sebab wayang memiliki karakter yang kuat dibanding dengan tokoh-tokoh super hero buatan barat.

Dengan begitu keberadaannya harus tetap dilestarikan. Supaya anak-anak tertarik akan wayang, maka Bupati Dedi kala itu berupaya membuat area unik, menarik, aman dan terjangkau, yang isinya tentang perwayangan.

Koleksi wayang di galeri ini, sebut dia, sudah barvariasi, seperti Wayang Betawi, Wayang Cepak Cirebon, Wayang Suket yang terbuat dari ilalang, Wayang Golek asal Jabar, serta Wayang Klitik asal Surabaya. Wayang yang ditampilkan ada yang terbuat dari kayu serta kulit.

Galeri ini terbuka untuk umum. Wisatawan bisa mengunjunginya antara pukul 10.00 WIB -18.00 WIB. Untuk masuk ke galeri ini tidak perlu mengeluarkan biaya alias gratis. Meskipun gratis tetap ada syaratnya, yakni pengunjung harus bisa menjaga kebersihan serta kenyamanan.

Di galeri itu terdapat dua ruangan utama, yaitu area yang menceritakan sejarah pewayangan Nusantara ditambah relief-relief mengenai cerita Mahabharata dan Ramayana. Kemudian ruangan lain diisi oleh ratusan wayang-wayang yang terbuat dari kayu, kulit dan suket. Tak hanya itu, di ruangan ini juga terdapat topeng-topeng. Wayang dan topeng ini bisa dimanfaatkan pengunjung memerankan tokoh pewayangan sesuai selera mereka. "Kalau ada anak hobi mendalang, bisa memainkan wayang di galeri ini," ujarnya.

Heri menambahkan, di lokasi ini pengunjung pun bisa belajar membuat wayang. Terutama, wayang golek khas Jawa Barat. Di lokasi itu pun ada seorang perajin yang sengaja bertugas untuk membimbing mereka yang ingin belajar membuat wayang. Bimbingannya pun bisa dilakukan langsung di tempat tersebut.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7058 seconds (0.1#10.140)