NasDem Yakin Emil Beri Efek Elektoral di Pileg 2019

Senin, 12 November 2018 - 22:34 WIB
NasDem Yakin Emil Beri...
Ketua DPW Partai NasDem Saan Mustopa. Foto bawah: para caleg Partai NasDem tengah menerima pembekalan. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
PURWAKARTA - Kesuksesan Partai Nasional Demokrat (NasDem) mengantarkan Ridwan Kamil menduduki kursi Gubernur Jawa Barat diyakini memberikan efek elektoral bagi NasDem di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, terutama di Jabar.

Diketahui, NasDem menjadi partai pioner pengusung Ridwan Kamil di ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018 lalu. Sepak terjang NasDem di ajang pesta demokrasi terbesar di Jabar itu sukses mengantarkan Ridwan Kamil yang berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum sebagai pemenang.

"Sudah terasa dampak positifnya buat NasDem karena publik dalam proses pilkada (pemilihan kepala daerah) selalu mengasosiasikan bahwa Ridwan Kamil itu bagian dari NasDem, meski kami selalu menempatkan Ridwan Kamil orang yang terbebas dari parpol," kata Ketua DPW Partai NasDem Saan Mustopa saat ditemui dalam kegiatan Pembekalan Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai NasDem di Hotel Plaza Premium, Kompleks Bukit Indah, Purwakarta, Senin (12/11/2018).

Saan berharap, efek elektoral tersebut mampu mengantarkan NasDem sebagai pemenang di Pileg 2019, khususnya di Jabar. Artinya, masyarakat yang menjatuhkan pilihannya kepada Ridwan Kamil, bisa memberikan juga suaranya kepada NasDem di Pileg 2019. "Termasuk masyarakat yang puas dengan kinerja Ridwan Kamil pascadilantik sebagai Gubernur Jabar," ujar dia.

Meski begitu, Saan mengakui, efek elektoral tersebut baru sebatas opini yang berkembang di masyarakat. Pihaknya sendiri belum melakukan riset lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar efek elektoral yang akan diterima NasDem dari kesuksesan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar.

"Kami belum ukur secara empirik. Kami baru akan lakukan survei di akhir tahun ini agar tahu seberapa besar efek elektoral yang kami terima dari Ridwan Kamil," tutur Saan.

Saan mengungkapkan, selain berharap efek elektoral dari Ridwan Kamil, partainya juga terus berupaya memberikan penguatan bagi para calegnya yang akan bertarung di Pileg 2019, salah satunya lewat pembekalan, agar kemenangan bagi NasDem benar-benar terwujud.

"Ini pelatihan caleg untuk meningkatkan soal pengetahuan dan kemampuan berpolitik mereka. Kita bekali mereka dengan kemampuan berkomunikasi dan membangun jaringan, agar mereka bisa berinteraksi dengan calon pemilihnya," ungkap Saan.

Dalam pembekalan tersebut, tambah Saan, pihaknya juga memberikan ilmu bagi para caleg terkait kampanye door to door. Para caleg NasDem juga dibekali data-data terkait peta politik, sehingga saat terjun ke masyarakat, mereka memiliki data dan panduan yang jelas. "Sehingga, mereka tahu peta kekuatan NasDem dan peta kekuatan partai lain dan bisa menyusun strategi untuk meraih kemenangan," kata dia.

Saan menambahkan, para caleg NasDem juga dituntut memiliki tim sukses masing-masing agar terbangun jaringan yang kuat. Tim sukses ini, kata Saan, bertugas untuk membangun jaringan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan kelompok-kelompok-kelompok masyarakat lainnya.

"Bahkan mereka bisa menjadi mediator untuk ketemu dengan masyarakat secara terbuka, itu yang kita coba berikan selama pelatihan ini," tandas Saan.

Disinggung target yang dipatok DPW Partai NasDem Jabar, Saan menyatakan, pihaknya menetapkan target minimal tidak ada kursi yang kosong di 11 daerah pemilihan (dapil) untuk DPRD Provinsi Jabar dan 15 dapil untuk DPR RI.

Bahkan, Saan punya keinginan besar, yakni meraih minimal 20 kursi di DPRD Jabar, agar ke depan, NasDem bisa mencalonkan sendiri pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar di Pilgub 2023 tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

"Karena kita merasakan kemarin proses Pilgub Jabar tidak signifikan (hanya 5 kursi). Walaupun kita punya calon yang relatif memadai dari segi apapun, tapi kita kesusahan mencari kursi, bahkan kadang kalau nggak sabar-sabar, 'digantung'," pungasnya.

NasDem Yakin Emil Beri Efek Elektoral di Pileg 2019
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.1867 seconds (0.1#10.140)