Punya Laboratorium Kesehatan, Jawa Barat Akselerasi Penanganan COVID-19

Kamis, 09 April 2020 - 11:18 WIB
Punya Laboratorium Kesehatan, Jawa Barat Akselerasi Penanganan COVID-19
Foto/www.labkes.jabarprov.go.id
A A A
BANDUNG -

Pemprov Jawa Barat berkomitmen mempercepat penanggulangan pandemi virus corona (COVID-19) dengan dukungan Balai Laboratorium Kesehatan. Tempat ini merupakan Unit Pelayanan Teknis Daerah milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar yang menjadi laboratorium rujukan tingkat provinsi dalam pemeriksaan sampel COVID-19, baik lewat metode rapid diagnosis test (RDT) maupun polymarese chain reaction (PCR).

”Kami merupakan laboratorium rujukan provinsi untuk COVID-19 ini. Jadi, semua hasil swab test terkait COVID-19 semuanya diperiksa dengan PCR di kami, termasuk di empat klaster tersebut,” terang Penanggung Jawab Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jabar, Ryan B Ristandi, Kamis (9/4/2020).

Menurut Ryan, saat ini, laboratorium ini memiliki kemampuan memeriksa 96 sampel per hari. Namun, dalam dua minggu terakhir, sampel terus berdatangan secara cepat sehingga antrean sudah mencapai 300 sampel. Karenanya, Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jabar harus menerapkan skala.

"Satu kali swab test, idealnya hasil sudah keluar lima jam. Tapi karena sudah ada 300- 400 sampel yang mengantre, kami harus memprioritaskan sampel mana yang harus duluan keluar hasilnya," jelas Ryan. (Baca : Update Hasil Rapid Test, 826 Warga Jabar Terindikasi Positif Covid-19)

Pemeriksaan sampel COVID-19 di laboratorium ini juga melibatkan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung serta Pusat Nanosains dan Nanoteknologi Institut Teknologi Bandung (ITB).

Punya Laboratorium Kesehatan, Jawa Barat Akselerasi Penanganan COVID-19

Foto/www.labkes.jabarprov.go.id
Saat ini, Balai Laboratorium Kesehatan Jabar memiliki tiga alat PCR dengan proses ekstraksi dilakukan secara manual. Namun, dalam waktu dekat, akan mendapat tambahan alat PCR dua unit dan ekstraksi dua mesin.

"Selama ini bottleneck-nya saat ekstraksi karena masih manual. Tapi dengan ada bantuan mesin, proses akan lebih cepat," katanya.

Balai Laboratorium Kesehatan yang dikenal sebabai Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar telah mengantongi sertifikat Laboratorium Penguji dan Laboratorium Medik dari Komite Akreditasi Nasional. Selain itu, Balai Laboratorium Jabar juga memiliki sertifikat Bio Safety Laboratory 2 Plus dari World Health Organization (WHO).

Bagian dari Bio Safety Laboratory WHO balai ini juga memiliki Bio Safety Cabinet, yakni sebuah lemari khusus untuk menyimpan sampel virus dengan steril dan aman, sehingga tidak bocor dan membahayakan masyarakat.

"Sertifikat ini dikeluarkan bagi laboratorium yang telah memiliki sistem keamanan tes virus, terutama untuk petugas sesuai standar WHO," sebutnya. (Baca : Emil Perintahkan Uu Ruzhanul Kawal Rapid Test di Ponpes Zona Merah COVID-19)

Sementara itu, kendati disibukkan dengan pemeriksaan sampel COVID-19, Balai Laboratorium Kesehatan tetap membuka layanan umum seperti biasa. Sekitar 40-50 sumber daya manusia (SDM) yang terdiri atas dua dokter spesialis, dua dokter umum, perawat, serta 40 analis senior bertaraf internasional, laboratorium siap melayani masyarakat.

Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan di laboratorium yang berlokasi di Jalan Sederhana, Kota Bandung itu, di antaranya pemeriksaan kimia klinik seperti gula darah, koleterol, triglisterida, asam urat, kreatinin, SGOT- SPGT; pemeriksaan hematologi seperti trombosit, leukosit, hematokrit; pemeriksaan imunologi seperti hepatitis, HIV, TORCH, dengue; pemeriksaan mikrobiologi seperti TBC, kolera, tipus; serta pemeriksaan USG.

"Selama wabah ini, kami bekerja sudah seperti di rumah sakit. Kami bekerja dalam beberapa shif. Sebetulnya, Pak Gubernur (Ridwan Kamil) telah mengizinkan kami untuk WFH (work from home), tapi untuk saat ini belum bisa," kata Ryan.
(muh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.3388 seconds (0.1#10.140)