Masa Pandemi Corona, Petani Garut Panen Padi Varietas Unggulan

Jum'at, 03 April 2020 - 20:09 WIB
Masa Pandemi Corona, Petani Garut Panen Padi Varietas Unggulan
Petani di Garut memanen padi varietas Inpari 133 akhir pekan lalu. Panen dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol untuk meminimalisasi penyebaran virus corona. Foto/Dok.Humas BBPP Lembang
A A A
GARUT - Pemerintah meminta agar pandemi virus corona (Covid-19) tidak membuat aktivitas pertanian berhenti. Sektor pertanian tetap harus terus berproduksi di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang juga melanda Indonesia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan, dalam kaitan dengan hal itu pihaknya mencanangkan tiga program aksi. Pertama, kostratani; kedua penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial 2,5 juta selama 5 tahun; dan ketiga penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi seperti Gedor Horti, Grasida, Sikomandan, KUR, PMS, dan Gratieks.

Tiga program aksi tersebut terbukti sukses mempertahankan geliat sektor pertanian di berbagai daerah di Indonesia. Kelompok Tani Permatasari, Desa Sukaluyu, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut contohnya. Sebagai salah satu wilayah binaan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, kelompok tani tersebut melaksanakan panen padi Varietas Inpari 133 pada Minggu (29/3/2020). (Baca : Peneliti IPB dan UI Sebut Senyawa Hesperidin pada Kulit Jeruk Mampu Lawan COVID-19)

Penyuluh Pertanian Lapangan sebagai pendamping petani di Desa Sukaluyu, Nia Humaeni menyampaikan, pihaknya tetap dan terus melakukan aktivitas pertanian seperti biasa seperti tanam-panen.

"Kami (petani) terus beraktivitas seperti biasa. Hanya kami sampaikan kepada petani tentang protokol pertanian di lapangan untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19," terang Nia dalam release yang diterima SINDOnews, Jumat (3/4/2020). (Baca: Digempur Industri, Majalengka Butuh Perda Lindung Lahan Pertanian)

Panen padi di Kecamatan Sukawening hingga akhir Maret sudah lebih 294 hektare. Nia sangat mengapresiasi para petani dan penyuluh yang berjuang untuk tetap berproduksi dan mencapai ketahanan pangan negeri. “Biar kami para petani dan penyuluh yang berjuang untuk tetap berproduksi, bapak dan ibu semua tetap tinggal di rumah," ujarnya.
(muh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4076 seconds (0.1#10.140)